Ahmad Penderita TB Paru Terlantar di P.Sidimpuan

JELAJAHNEWS.ID, P.SIDIMPUAN – Seorang pria warga Kelurahan Bonan Dolok,Kota Padangsidimpuan (PSP),Sumatera Utara, menderita Tuberkulosis (TB), dan terlantar karena tidak punya biaya untuk berobat.

Diketahui,pria bernama Ahmad Gustina Hasibuan (44) berstatus duda, memiliki anak satu, dengan kondisi ekonomi memprihatinkan telah lama mengidap penyakit TB Paru tersebut.

Namun, kondisi Ahmad semakin parah akibat kesulitan untuk berobat ke puskesmas.

Terlihat, di kontrakkannya, di Gang Harahap II, Jalan M.Nawawi Harahap, Kota P.Sidimpuan , Ahmad Gustin divonis dokter puskemas menderita TB Paru sejak akhir tahun 2020.

Bahri Hasibuan anak Ahmad mengatakan, setelah menjalani proses pengobatan di puskesmas Sadabuan, Kota P.Sidimpuan,penderitaan ayahnya semakin bertambah, pasalnya obat yang dikonsumsi ternyata memiliki efek samping terhadap tubuhnya.

“Tubuh ayah mengalami bengkak seperti terbakar,”ujar Ahmad, Rabu (28/4/2021).

Akibat efek samping obat ini, kata Bahri, ayah menghentikan pengobatan di puskesmas dan memilih dirawat di rumah.

Bahri yang masih duduk di sekolah menengah ini, mengeluhkan biaya hidup dan perobatan ayahnya. Sehingga ayahnya, kata Bahri harus berhenti berobat sejak desember 2020.

“Karena tidak ada biaya, mereka lebih memilih makan daripada untuk berobat,”tutupnya dengan raut wajah sedih.

Mengetahui hal itu, Yayasan Burangir P.Sidimpuan berbaik hati memberikan biaya perobatan kepada Ahmad Gustina, dengan membawa Ahmad untuk dirawat inap di rumah sakit umum Kota P.Sidimpuan.

Pimpinan Yayasan Burangir,Timbul Simanungkalit mengatakan, sebenarnya Ahmad merupakan anggota BPJS kesehatan. “Tetapi BPJS hanya mengcover obatnya saja, trus kalau dia selama di rawat siapa mengurusnya? Beliau ini kan duda, bagaimana dengan makanannya sehari-hari dan sebagainya,”ucap Timbul.

Makanya, sambung Timbul, Burangir dan didukung beberapa orang,hari ini mencoba membantu dan melihat perkembangan beliau selanjutnya.

“Ini harus Opname, ngak boleh di rumah karena beliau tinggal dengan anaknya satu laki-laki,” terangnya.

Di lokasi yang berbeda, Camat Utara H. Zulkifli Lubis, SH menyampaikan bahwa kesehatan warga masyarakat merupakan program prioritas pemerintah.

Mengenai warga yang menderita TB Paru dan tergolong warga tidak mampu ini, kata Camat dirinya meminta kelurahan dan dinas terkait untuk segera dapat memberikan bantuan dan upaya pengobatan yang dibutuhkan oleh Ahmad Gustina. Terutama dalam hal pengurusan BPJS kesehatan.

“Saat itu, saya tegaskan kelurahan memprioritaskan Ahmad Gustina dalam pengurusan BPJS Kesehatan agar pengobatannya lebih cepat dan segera sembuh dari penyakitnya”, terangnya.

Kepada Ahmad Gustina ,Camat Utara Zulkifli mendoakan agar cepat pulih kembali dan bisa beraktifitas dengan normal.

“Terkhusus kepada warga masyarakat P.Sidimpuam Utara, agar jangan takut memeriksakan penyakitnya kepada ke instansi pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan Rumah Sakit, karena pemerintah sudah memberikan BPJS untuk pengobatan,” tutupnya. (Irul Daulay)