Pemkab Tapsel Cairkan Iuran Jamsostek 11.783 Peserta

JELAJAHNEWS.ID – Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly Pasaribu menyetujui pencairan anggaran iuran Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) untuk bulan Oktober 2022 sebesar Rp 257.476.800.

Pencairan iuran ini bagi 11.783 pekerja lingkungan keagamaan dan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Tapanuli Selatan yang ditanggung oleh dana APBD tahun 2022.

“Selamat kepada 11.783 pekerja rentan Tapsel, sebab sore ini telah dibayarkan iuran Rp 257.476.800 untuk bulan oktober 2022,” kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Padang Sidempuan Sanco Simanullang kepada JELAJAHNEWS.ID, Sabtu (15/10/2022) sore.

Sanco juga menyebut kabarnya iuran ini bakal berlanjut setiap bulan, dan berpeluang diteruskan ke APBD tahun 2023. Alhasil ia menyampaikan terima kasih kepada Bupati Tapanuli Selatan dan seluruh jajarannya.

Ia mengatajan iuran ini dipergunakan untuk membiayai 2 program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

“Tentu kalau sudah masuk ke sistem aplikasi BPJS Ketenagakerjaan, bila ada yang meninggal dunia, keluarga ahli waris berhak mendapat santunan Rp 42 juta,” ujar mantan Kepala Cabang Kota Sibolga dan Kabupaten Tanah Karo itu.

Lanjut Sanco, pada bulan Juni 2022 lalu sebanyak 3.545 pekerja sektor keagamaan di lingkungan Pemkab Tapsel juga telah didaftarkan. Sedangkan 2 orang diantaranya telah berpulang sehingga santunan kematian langsung dicairkan masing-masing Rp 42 juta.

“Syukur, total tenaga rentan yang dibayarkan sepanjang tahun 2022 ini mencapai 15.328 jiwa. Terima kasih kepada Pak Bupati dan jajarannya,” pungkasnya.

Ia menyebut implementasi Inpres Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) di Pemkab Tapsel kini kian digenjot.

“Ini memberi harapan baru untuk perlindungan menyeluruh bagi pekerja di Tapsel. Semoga tahun 2023 Tapsel masuk Paritrana Awards,” harapnya.

Sementara itu, kendati baru 3 bulan jadi peserta, Jamsostek Sidempuan mencairkan Jaminan Kematian bagi 2 pekerja rentan.

Penyerahan santunan digelar di Lingkungan Gunung Manaon, Kelurahan Pasar Pargarutan, Kecamatan Angkola Timur pada Rabu (12/10/2022) dihadiri langsung Bupati Tapanuli Selatan Dolly Pasaribu.

Diketahui, semasa hidupnya almarhumah Lamsari Pakpahan merupakan bilal mayit di Kecamatan Angkola Timur dan almarhum Sabirin Batubara merupakan guru mengaji di Kecamatan Arse, keduanya merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan, dibayar APBD Tapsel.

“Kami sampaikan belasungkawa dan rasa duka mendalam. Mudah-mudahan Allah SWT menguatkan ahli musibah. Semoga keluarga dapat meneruskan cita-cita dan impian almarhum,” kata Bupati Dolly dengan nada terbata dan sedih.

Dalam suasana haru, Dolly pun berharap agar keluarga almarhum dapat memanfaatkan santunan sebaik-baiknya.

“Alhamdulillah, Pemkab Tapsel baru bisa membantu iuran sebagian warga. Termasuk kedua almarhum. Maka, tolong gunakan sebaik-baiknya,” tuturnya.

Dalam sambutannya, Dolly juga menerangkan keikutsertaan sebanyak 15.328 jiwa warga Tapsel menjadi peserta Jamsostek dalam kategori tenaga rentan.

Hal ini sesuai Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Kabupaten Tapanuli Selatan yang ditetapkan pada 2 Desember 2021.

Masyarakat yang dilindungi sebagai prioritas yaitu pada bidang keagamaan (najir masjid, bilal mayit, guru BTQ, guru MDT, guru sekolah minggu, guru pondok pesantren dan petugas P3N) yang jumlahnya 3.545 jiwa.

“Tambah masyarakat berkontribusi dan mendapat perlindungan BPJS Ketenagakerjaan dari kelompok pengajian seperti kelompok pengajian BKMT dan kelompok pengajian desa di Tapsel yang jumlahnya mencapai 11.783 jiwa sehingga berjumlah total 15.328 jiwa,” ujarnya.

Lebih jauh, Bupati menyebut bahwa nyawa tidak bisa diukur dari materi, namun harus sadar bahwa kehidupan keluarga yang ditinggal harus terus berlanjut pasca kematian pekerja.

“Saya ingatkan, juga saya pribadi. Anak dan istri dirumah jangan terbeban bila musibah datang. Jangan meninggalkan utang bagi penerus. Maka segera daftar,” bebernya.

Ia lantas mengutip Hadits Nabi Muhammad SAW, manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara.

“Ingatlah waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, hidupmu sebelum datang kematianmu,” kata Dolly.

Dikatakan, resiko meninggal dunia, tidak mengenal usia. Yang muda pasti tua, tapi kadang sebelum tua sudah dipanggil. “Itu rahasia Ilahi. Semua pasti berpulang, semua kenikmatan dunia, hanya satu pemutusnya yaitu kematian,” ungkapnya.

“Kawan kawan BPJS Ketenagakerjaan Sidempuan terima kasih atas kerja cepatnya. Tetap semangat ya Pak Sanco, ini tugas sangat mulia. Sukses terus,” ujar Dolly.

Pelayanan Jamsostek merupakan ladang amal ibadah, kendati tidak mudah meyakinkan warga untuk sadar akan perlindungan ini.

Penyerahan turut disaksikan sejumlah OPD, Camat Angkola Timur dan Arse, Dinas ketenagakerjaan, Lurah Pargarutan, Hatobanon Harajaon, keluarga ahli waris dan para tokoh adat dan tokoh agama Pargarutan.

Sadar Perlindungan Jaminan Sosial

Pemkab Tapsel terus menggenjot bagaimana melindungi seluruh warga untuk masuk Jamsostek. Hal ini untuk mendukung Instruksi Presiden No 2 tahun 2021 tentang optimalisasi pelaksanaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

Upaya alokasi anggaran, terus ditingkatkan, kendati pekerja rentan yang tidak mampu prioritas utama. Dolly meminta seluruh masyarakat secara gotong royong menyukseskan cakupan perlindungan menyeluruh (Universal Labor Covarage).

“Pemkab sudah berbuat meski terbatas, saya minta semua pihak bergotong royong,” ujar Bupati
di rumah duka di Kecamatan Angkola Timur.

Dolly menyampaikan, dirinya kerap geram dan sedih, lantaran banyak kalangan yang tidak sadar perlindungan. “Kadang mau nangis saat memberikan santunan ini. Terharu,” katanya.

Lantas, Dolly mengajak terutama para perokok. Iuran hanya Rp 16.800, tidak sampai sebungkus rokok. “Bayangkan dibakar bakar begitu saja, Saya kira kelewatan jika tidak mendaftar. Ayo sadar perlindungan,” tukasnya.

Seperti konsumsi, belanja sepatu baru dan tas baru, saatnya berubah mindset, mengalokasikan dana perlindungan untuk antisipasi resiko.

Dolly lantas bercerita, saat dirinya belum menjabat Bupati, sempat berkarir dan melakoni agen asuransi swasta selama 10 tahun.

“Namanya resiko tidak pernah diharapkan oleh siapapun. Saat pulang dari Angkola Timur ke Arse, terjadi kecelakaan, tak sempat berpisah dengan anak istri. Apa yang ditinggalkan?,” tanya Dolly.

Jika ada tabungan dan investasi, barangkali keluarga beruntung. Lantas bagi yang tidak punya, bakal berat menanggung beban ekonomi.

Sementara Sanco Simanullang kepada warga menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemkab Tapsel atas kebijakan anggaran sehingga para tenaga rentan di Tapanuli Selatan terlindungi dalam program Jamsostek.

“Apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan atas kepeduliannya pada program jaminan sosial ketenagakerjaan, “ jelas Sanco.

Pujian tersebut bukan tanpa dasar, lantaran Pemkab Tapsel pernah meraih Piala Paritrana Award (Jamsostek Awards) pada tahun 2019 dimasa kepemimpinan Bupati Syahrul Pasaribu, Pemkab Tapsel jadi juara 3 terbaik se-Indonesia dalam penyelanggaraan jamsostek.

“Kami berharap dimasa kepemimpinan Bapak Dolly Pasaribu, dapat mengembalikan prestasi tersebut, bahkan harapan kita dapat jadi juara 1 Nasional pada tahun 2023,” kata Sanco yang mendapat tepuk tangan meriah. (JN-BTM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

63 komentar