Insiden Berdarah Mewarnai Lokasi Proyek Pasar Nauli Kota Sibolga

SIBOLGA – Insiden berdarah terjadi di lokasi proyek pembangunan Pasar Sibolga Nauli. Pasalnya 2 anggota LSM dan seorang wartawan dilempari batu. Ketiganya mengalami luka di bagian kepala dan terpaksa dirawat di RSU FL Tobing Sibolga.

Pelaku tindakan tidak terpuji tersebut diduga dilakukan oknum humas dan para pekerja proyek pembangunan Pasar Sibolga Nauli, Selasa (3/8/2021).

Ketua LSM Foal Independent Sibolga-Tapteng, Imran Steven Pasaribu menjelaskan, mereka mendatangi lokasi proyek pembangunan Pasar Sibolga Nauli untuk menanyakan proses lelang besi hasil bongkaran eks bangunan Pasar Sibolga Nauli.

“Kami kan mau klarifikasi tentang siapa pemenang tender bongkaran besi pasar. Tapi humas malah membentak, akhirnya terjadi insiden dorong-dorongan, saat itu tiba-tiba si edward itu langsung ambil batu dan melempar, hingga kepala kawan kena,” kata Imran Steven Pasaribu.

Dia menjelaskan, ketiga rekan yang kena lemparan batu itu, Amin Tanjung (Ketua Harian LSM Foal Independent), Infus Hutapea (penggiat pembangunan). Keduanya mengalami luka di bagian kepala.

Kemudian, Helman Tambunan (wartawan SIB) juga kena lemparan batu dan terluka di bagian pelipis matanya.

Dalam insiden berdarah ini, Steven meminta pihak kepolisian segera turun tangan menindak dan menangkap terduga pelakunya.

“Kami datang ke lokasi proyek bermaksud menjalankan profesi kami sebagai LSM, tapi dengan arogan pekerja dan oknum humas malah membentak serta melempar batu,” katanya.

Simon Situmorang, salah satu pengurus LSM yang juga ikut datang ke lokasi proyek membenarkan peristiwa tersebut. Ada beberapa pekerja proyek pasar mengambil besi dan mencoba mengayunkan ke arah mereka.

“Melihat itu, kami pun lari menghindari para pekerja. Kami datang dengan baik-baik, dan mencoba mempertanyakan siapa pemenang tender bongkaran besi bangunan pasar, namun tiba-tiba edward yang mengaku humas proyek mengamuk dan membentak, sembari mengambil batu dan melempar,” ucapnya.

Amin Tanjung, yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan sikap arogansi sang humas proyek.

“Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, saya langsung ke Polres Sibolga untuk membuat laporan pengaduan,” singkat Amin Tanjung.(Abu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *