Harga Emas Macet di Rp.938 Ribu/Gram

JAKARTA Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk alias Antam saat ini berada di level Rp.938 ribu/gram pada Selasa (14/7/2020) atau stagnan dari Senin (13/7/2020). Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) yang juga tak bergerak dari Rp.836 ribu/gram sejak kemarin.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp.499 ribu, 2 gram Rp.1,81 juta, 3 gram Rp.2,69 juta, 5 gram Rp.4,47 juta, 10 gram Rp.8,87 juta, 25 gram Rp.22,06 juta, dan 50 gram Rp.44,04 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp.88,01 juta, 250 gram Rp.219,76 juta, 500 gram Rp.440,32 juta, dan 1 kilogram Rp.878,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45% bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9%.

Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$.1.799,2/troy ons atau melemah 0,82%. Sedangkan harga emas di perdagangan spot melemah 0,26% ke US$1.798/troy ons pada pagi ini.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo, Ariston Tjendra mengatakan harga emas di pasar internasional kemungkinan masih akan menguat di kisaran US$.1.790 sampai US$.1.820/troy ons pada hari ini.

Pasalnya, sentimen pertambahan kasus baru virus corona atau covid-19 masih menyelimuti dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 230 ribu kasus baru virus corona di dunia pada Minggu (12/7/2020). Sementara pada Senin kemarin, setidaknya ada 215 ribu kasus baru.

“Salah satunya terbanyak di negara-negara bagian AS. Hal ini membuat California, salah negara bagian, akan menutup lagi aktivitas bisnis atau lockdown dan memberi dampak ke pasar,” kata Ariston.

Disisi lain, pergerakan pasar keuangan juga terpengaruh oleh kelanjutan hubungan AS dan China atas Undang-Undang Keamanan di Hong Kong.

“AS juga mengungkit soal klaim terhadap sumber daya yang ada di Laut China Selatan yang menambah ketegangan,” pungkasnya. (cni)