Begini Tips Aman Masak Jamur Enoki

KESEHATAN Ramai di masyarakat informasi mengenai sejumlah jamur enoki yang dimusnahkan karena terbukti mengandung bakteri listeria.

Terlepas dari itu, ternyata jamur enoki kaya akan manfaatnya. Namun, jamur enoki yang telah terinfeksi bakteri listeria tetap aman dikonsumsi dengan tips pengolahan tertentu.

Nah, kita tentu ingin tau bagaimana tips aman mengolah jamur enoki itukan? berikut ulasannya.

Gunakan Suhu Tinggi Agar Bakteri Mati

Memasak jamur enoki dengan aman, sejatinya bisa dilakukan. Syaratnya, jamur enoki harus dimasak di suhu tinggi. Saat ini, jamur enoki dari Korea Selatan ditarik peredarannya di Indonesia karena disebut mengandung bakteri listeria yang berbahaya bagi tubuh.

Mikroorganisme itu dikabarkan telah mengakibatkan banyak kematian di Amerika Serikat dan Australia akubat wabah listeriosis. Namun ternyata, jamur enoki yang telah terinfeksi bakteri listeria tetap aman dikonsumsi asalkan dimasak dengan suhu tinggi.

“Bakteri itu akan mati dengan suhu di atas 75 derajat. Jadi kalau dimasak hingga mendidih, sebenarnya tidak apa-apa. Cuma mungkin menjadi wabah, apalagi itu makanan suki yang orang kadang masaknya hanya setengah matang,” papar Ahli Gizi dan Pangan dari Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD.

Prof. Ahmad pun menjelaskan bahwa jamur terbagi menjadi dua, yakni yang memang menghasilkan racun dan tidak. Sedangkan jamur enoki termasuk jenis jamur yang tidak menghasilkan racun.

“Dia tercemar dengan bakteri. Kalau mulai dari produksi dengan baik dan ketat, kemudian pasca panennya juga ada proses menghambat atau mengurangi jumlah bakteri yang terlanjur ada disana, tidak perlu terlalu khawatir sesungguhnya,” jelasnya.

Namun lantaran listeria termasuk dalam jenis patogen atau mikroorganisme parasit, lanjut Ahmad, sehingga rentan menyebabkan penyakit terhadap kelompok sensitif seperti lansia, anak-anak, ibu hamil, orang dengan sistem imunnya rendah, juga dengan beberapa penyakit penyerta lain.

Selain dimasak dengan suhu tinggi hingga mendidih, Prof. Ahmad juga menyarankan agar jamur enoki dibersihkan dahulu dengan air panas dan sabun sebelum dimasak. Selain itu, bagi pengusaha restoran yang memakai jamur tersebut, penting untuk selalu memonitor suhu produknya. Guru Besar itupun menjelaskan bahwa bakteri listeri masih mampu berkembang biak hingga suhu 0 derajat celsius, walaupun pergerakannya menjadi lambat.

“Kalau dingin harus di bawah 1 derajat. Kemudian jangan terlalu sering terekspos disuhu kamar. Dinginnya aja masih bisa tumbuh apalagi kalau disuhu kamar. Segera dinginkan dan masak dengan saksama,” ucapnya.

Cara Aman Masak Jamur Enoki

Jamur enoki disebut sebagai penyebab wabah listeria yang terjadi saat ini. Sudah ditarik dan dimusnahkan Kementerian Pertanian, jamur enoki yang tercemar diketahui diimpor oleh Green Ltd Co dari Korea Selatan.

Meski begitu, dokter gizi mengatakan ada cara memasak jamur enoki yang aman dan bebas dari listeria. Menurut dr. Raissa Edwina Djuanda, M. Gizi, Sp.GK, infeksi listeria bisa dicegah dengan cara mudah.

“Jadi cara mencegahnya yang pasti makanan tersebut itu harus dicuci bersih dulu pakai air mengalir. Untuk memotongnya itu juga sebaiknya pakai talenan yang dipisahkan ya. Untuk antara misalnya daging basah dengan sayuran atau buah-buahan itu sebaiknya talenannya dipisah,” papar dr. Raissa.

Dikatakannya, faktor kebersihan adalah hal yang terpenting dan paling utama. Jadi, saat memasak, sebelum dan sesudahnya kita harus mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir. Tak lupa, dr. Raisa juga mengingat sifat dan karakter bakteri Listeria akan mati saat mendapat panas di atas 75 derajat celcius. Maka dari itu, pastikan memasak enoki hingga matang.

“Dan yang paling penting juga adalah memasaknya sampai matang atau sampai mendidih yang penting di atas suhu 75 derajat celcius,” terangnya.

Apabila terdapat gejala terkontaminasi listeria seperti demam, gejala flu, nyeri bahu, rasa pegal pada otot, tambah dr. Raisa, maka pertolongan pertama yang harus dilakukan ialah segera mendapat penanganan dokter. “Untuk pertolongan pertama itu sebaiknya memang segera ke dokter kalau mengalami gejala-gejala seperti demikian. Jadi jangan sampai ditunda-tunda,” tandasnya. (src)