Petugas Rutan Tanjungpura Latihan Menembak dengan Marinir

JELAJAHNEWS.ID – Demi mengasah dan meningkatkan kemampuan petugas pengamanan Rutan Kelas IIB Tanjung Pura, 61 personel melaksanakan latihan menembak di Yonif 8 Marinir Harimau Putih Pangkalan Berandan, Kamis (1/9/2022).

Latihan menembak tersebut diikuti seluruh petugas Rutan Kelas IIB Tanjung Pura dan jajaran Yonif 8 Marinir Harimau Putih Pangkalan Berandan yang berlangsung sangat antusias.

Latihan ini terlaksana berkat kerjasama antara Rutan Kelas IIB Tanjung Pura dengan Yonif 8 Marinir Harimau Putih Pangkalan Berandan.

61 petugas Rutan mengikuti latihan menembak dalam dua sesi, tanggal satu dan dua September di lapangan tembak Yonif 8 Marinir Harimau Putih Pangkalan Berandan.

Sebelum menembak, diberikan pengarahan dan praktik singkat oleh instruktur di lapangan tembak dari jajaran Yonif 8 Marinir kepada seluruh petugas yang mengikuti latihan tersebut.

Latihan menembak ini dimaksudkan untuk mengasah kemampuan petugas Rutan dalam menggunakan senjata api dengan instruktur menembak dari satuan Marinir Angkatan Laut.

Hal itu dimaksudkan agar petugas mengenali karakteristik senjata dan kemampuannya. Pihak Rutan juga membawa senjata inventaris mereka untuk dilakukan pengecekan dan pemeliharaan senjata.

Latihan ini sangat penting bagi petugas Rutan, selain melatih  kemampuan dan kapasitas petugas dalam menggunakan senjata api khususnya dalam hal pengamanan Rutan sesuai dengan undang-undang, penggunaan senjata api, para pegawai juga dibekali cara pemeliharaan senjata api.

Pasiops Mayor Marinir Wachid Purwadi menyampaikan, saat latihan persiapkan mental dan tidak usah ragu atau takut. Lakukan teknik yang disampaikan oleh pelatih.

“Jangan takut dengan cuaca, bidik sasaran dengan tenang. Angin dan cuaca sangat mempengaruhi. Usahakan tetap fokus dan serius agar teknik mampu dilakukan dengan disiplin,” kata Mayor Marinir Wachid Purwadi.

Sementara, Karutan Kelas IIB Tanjung Pura, Rian Firmansyah mengatakan, latihan ini ditujukan agar petugas Rutan punya mental dan strategi menghadapi situasi genting dengan tenang.

“Senjata yang dimiliki harus dimengerti cara penggunaannya dan cara merawatnya dengan baik. Dan senjata yang kita miliki ini, tidak mesti harus ditembakkan, bisa cukup untuk melumpuhkan saja,” ujar Rian.

Lanjutnya, Karutan mengatakan di Rutan tidak perlu setiap petugas pengamanan menggunakan senjata api.

“Di Rutan itu tidak perlu dipersenjatai perorangan, tapi di tempat-tempat strategis. Dan untuk penanganan WBP yang berlaku anarkis di dalam Rutan, kami telah menggunakan senjata sesuai prosedur. Kapan harus ditembakkan, tapi senjata yang digunakan adalah untuk melumpuhkan bukan untuk mematikan,” ujarnya.

Latihan menembak yang diikuti oleh seluruh petugas Rutan dan jajaran Yonif 8 Marinir Pangkalan Berandan berlangsung sangat antusias.

“Seluruh pegawai mengaku hal ini bermaanfat dalam pelaksanaan tugas. Mereka juga mengaku senang bisa ikut latihan menembak secara langsung,” ujar Rian.

Diakhir rangkaian latihan sesi pertama Karutan mengucapkan terima kasih kepada Pasiops dan jajaran Yonif 8 Marinir Harimau Putih Pangkalan Berandan.

“Hari ini sesi pertama latihan menembak telah selesai dengan sangat antusias titip salam kami kepada Komandan, semoga sinergi antara Rutan dan Yonif 8 Marinir ini terus berjalan dengan baik,” kata Rian Firmansyah. (JN-Pasrah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *