Begini Perkembangan Kasus Kekerasan Wartawan: Status Naik ke Penyidikan

JELAJAHNEWS.ID – Kasus kekerasan wartawan kembali terjadi di Sumatera Utara. Bulan lalu, Jeffry Barata Lubis (42), wartawan topmetronews.com yang bertugas di Madina menjadi korban penganiayaan dari sekelompok orang diduga dari salah satu ormas kepemudaan di Mandailing Natal.

Peristiwa itu terjadi di salah satu Coffee Shop di kawasan Panyabungan sekitar pukul 19.30 WIB.

Kini kekerasan dialami wartawan tobapos.co Chairul Amri (34). Akibat kekerasan itu, Chairul mengalami lebam di beberapa bagian tubuh dan kini menjalani perawatan di rumahnya.

Peristiwa kekerasan secara bersama-sama terhadap orang dan barang ini diketahui terjadi di Jalan Bajak V, Timbang Deli, Medan Amplas Kota Medan, Sumatera Utara.

Kasus itu pun dilaporkan ke Polrestabes Medan tertuang dalam Nomor : LP/1284/IV/2022/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara tertanggal 20 April 2022.

Sebagai terlapor adalah inisial AF seorang oknum wartawan dkk, dan inisial T diduga seorang oknum pensiunan tentara.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda melalui Kanit Pidum AKP Muhammad Reza saat dikonfirmasi jelajahnews.id, Jumat (22/4/2022) malam mengatakan kasus tersebut sedang ditangani secara serius.

Kata M Reza, saat ini pelapor sudah dilakukan pemeriksaan dan satu orang saksi juga dihadirkan ke hadapan penyidik. Sementara, untuk hasil visum dokter belum keluar.

“Untuk sampai sekarang, pelapor sudah kita periksa dan dihadirkan satu saksi dari pelapor. Untuk visum belum keluar bang,” ungkapnya.

Lebih lanjut, M Reza menerangkan Sprindik sidik sudah dinaikkan status dan juga menaikkan surat panggilan kepada terlapor.

“Sprindik sidik sudah kita naikkan dan kita menaikkan surat panggilan kepada terlapor, sampai disitu bang. Sudah naik ke penyidikan dan terlapor akan kita panggil,” pungkasnya.

Sebelumnya, peristiwa kekerasan bermula Senin (18/4/2022) sekira pukul 22.00 WIB. Dengan modus adanya pekerjaan, korban Chairul Amri saat di rumah di Jalan Amal, Kota Medan diajak teman seprofesinya inisial F.

Lantaran, merasa sudah lama kenal, korban pun mengikut saja. Tapi ternyata ajakan itu hanya tipu daya belaka, F membawa Chairul Amri ke sebuah tempat di kawasan Jalan Bajak 5, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan.

Setelah tiba di tempat tersebut, Chairul Amri ternyata hendak dihadapkan dengan seorang pria yang disebut-sebut merupakan seorang oknum pensiunan TNI-AD.

Sempat terjadi perbincangan sebentar, lalu korban Chairul Amri tiba-tiba dipukuli secara bertubi-tubi oleh sekelompok pria yang memang sudah berkumpul di sekitar tempat kejadian yang diduga telah menyusun rencana jahat sebelumnya.

Merasa dirinya terancam dan kapan saja bisa terbunuh, korban hanya menurut saja dengan apa yang di tuduhkan kepadanya.

“Ada sebuah pekerjaan yang dimintai tolong Bapak (oknum pensiunan) itu sama ku, tapi memang belum terlaksana karena sesuatu kondisi, mungkin itulah sebabnya aku diperlakukan seperti ini,” terang korban.

Tidak berhenti sampai disitu, beberapa jam kemudian, Chairul Amri kembali dibawa dengan menggunakan sepeda motor ke sebuah tempat tertutup, masih di kawasan Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan.

Masih merasa belum puas, para pelaku kembali menghujani tubuh Chairul Amri dengan pukulan-pukulan, makian dan termasuk F turut menganiaya juga.

“Sakit kali badanku semua bang, telinga ku ini sepertinya yang parah, sulit sudah mendengar,” rintih Chairul Amri.

Hingga Selasa (19/4/2022), sekira pukul 03.00 WIB dini hari, korban yang sudah terkulai lemas dan tak berdaya lagi, korban baru dilepaskan para pelaku.

Sebelum dilepas, para pelaku juga mengintimidasi korban untuk membuat surat penyataan. Karena merasa takut dan dibawah ancaman dengan taruhan nyawa, Chairul Amri pun dengan terpaksa mengiyakan saja. (JN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *