Kapal Penumpang Mati Mesin di Perairan Pulau Laki, 29 Orang Dievakuasi

JELAJAHNEWS.IDSebuah kapal penumpang yang mengalami kerusakan mesin di perairan Pulau Laki, Kelurahan Pulau Tidung, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, berhasil dievakuasi oleh personel Sektor VIII Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Senin (23/6/2025).

Sebuah kapal penumpang yang mengalami kerusakan mesin di tengah laut, tepatnya di perairan Pulau Laki, Kelurahan Pulau Tidung, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, berhasil dievakuasi oleh personel Sektor VIII Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu pada Senin (23/6) pagi.

Kapal Motor (KM) Doa Ibu dilaporkan mengalami mati mesin sekitar pukul 05.00 WIB saat sedang berlayar dari Dermaga Kronjo, Tangerang menuju Pulau Kelapa. Dalam kondisi cuaca buruk, kapal tersebut terombang-ambing di laut karena tidak dapat melanjutkan pelayaran akibat mesin yang tidak berfungsi.

Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman, mengatakan bahwa pihaknya langsung merespons laporan dengan mengerahkan sembilan personel dari Pos Pulau Pari, lengkap dengan dua unit kapal penyelamat.

“Tim tiba di lokasi sekitar pukul 05.30 WIB. Setelah memastikan kondisi aman, kami segera melakukan evakuasi terhadap seluruh penumpang dan awak kapal. Proses evakuasi berhasil diselesaikan pada pukul 08.00 WIB,” ujarnya.

Gatot menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan sementara dari awak kapal, mesin diduga mengalami gangguan karena gelombang tinggi disertai angin kencang yang terus menerjang kapal sejak dini hari. Hal ini menyebabkan kapal tidak stabil dan sulit dikendalikan.

Dalam insiden tersebut, sebanyak 29 orang berhasil diselamatkan, terdiri dari empat awak kapal dan 25 penumpang. Mereka kemudian dievakuasi ke Pulau Payung untuk mendapatkan penanganan awal sebelum akhirnya diangkut menggunakan kapal darurat menuju tujuan akhir di Pulau Kelapa.

Nahkoda KM Doa Ibu, Sahrudin, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan cepat dari tim penyelamat.
“Pagi tadi ombak sangat besar dan angin kencang. Kapal tidak bisa kami kendalikan. Terima kasih kepada petugas yang sigap mengevakuasi kami semua. Tanpa bantuan mereka, mungkin hasilnya berbeda,” ucapnya.

Pihak Sudin Gulkarmat mengimbau para pemilik kapal dan operator pelayaran agar lebih memperhatikan kondisi cuaca serta kesiapan mesin sebelum berlayar, guna mencegah kejadian serupa terulang di kemudian hari.(jn/**)