Hari Kedua, Faji Tapsel Bersama BPBD Sidempuan Lakukan Penyisiran Korban Hanyut

JELAJAHNEWS.ID – Federasi Arung Jeram Indonesia (Faji) Tapanuli Selatan ( Tapsel) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Sidempuan melakukan pencarian dugaan warga hanyut di sungai Batang Kumal.

Pencarian di hari kedua ini, Relawan Faji Tapsel bersama Tim gabungan Dinas BPBD Kota Padang Sidempuan berkumpul di lokasi sungai Sibaruas memulai penyisiran sungai dengan mengunakan perahu karet, Minggu (13/11/22) sekira pukul 09:00 Wib.

“Hari ini kita ikut membantu melakukan pencarian dugaan warga Desa Bargottopong di Sungai Batang Kumal dengan menyisir sungai menggunakan perahu karet,” ujar Kordinator Faji Tapsel Dian Maas Siregar kepada awak media di lokasi.

Lebih lanjut, Dian mengatakan, penyisiran pencarian mereka lakukan dipinggir aliran dan pusaran sungai sampai di Bendungan Pulau Baok tidak ada tanda-tanda mayat seperti aroma pekat atau bau dan kumpulan lalat hijau, hingga kini dugaan warga yang hanyut belum ditemukan.

“Pencarian kami lakukan dengan menyisir aliran dan pusaran sungai sampai ke Bendungan Pulau Bauk, Namun warga yang diduga hanyut tidak ditemukan. Besok kami melanjutkan pencarian lagi mulai dari Desa Bargottopong sampai Bendungan Pulau Bauk,” jelasnya.

Sementara PLT Badan penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Sidempuan, Dedy Iriansya Siregar mengatakan, pencarian ini dilakukan sudah masuk di hari kedua, dan sudah berusaha mencari.

“Kita hanya berusaha untuk membantu mencari, namun saat ini kita belum menemukan mayat warga yang diduga hanyut, tapi besok kita melanjutkan pencarian lagi,” terangnya.

Pencarian tersebut, kata Dedy, dilaksanakan Tim gabungan Dinas BPBD kota Padang Sidempuan melibatkan TNI, Polri, relawan bencanan dan juga masyarakat Desa sekitar.

Dari pernyataan keluarga korban, kejadian warga yang diduga kuat hanyut bermula ketika korban dan istrinya pergi ke kebun. Ketika pulang dari kebun menyeberangi sungai, istrinya duluan sampai ke permukaan yang pada saat itu debit air naik.

Istri dan keluarga korban menunggu korban tak kunjung sampai ke rumah, sekira 2 km dari tempat penyeberangan korban, ditemukan baju dan sendal korban.

Maka kuat dugaan pihak keluarga, korban hanyut, namun tidak ada warga melihat korban hanyut.

Dedy berharap, pencarian besok dilaksanakan tim gabungan dan para relawan, warga yang diduga hanyut itu bisa ditemukan secepatnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang sering beraktifitas di sungai agar menjaga keselamatannya, dan untuk orang tua, agar melarang anaknya bermain di sungai, melihat cuaca sering hujan dan debit air tiba-tiba naik. (JN-Irul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *