Senin, 15 Desember 2025

Kementan Soroti Pendapatan Petani Rendah, Dorong Program Modernisasi Lewat Brigade Pangan

editor - Senin, 09 Juni 2025 10:46 WIB
Kementan Soroti Pendapatan Petani Rendah, Dorong Program Modernisasi Lewat Brigade Pangan
JELAJAHNEWS.ID - Kementerian Pertanian (Kementan) menyoroti rendahnya pendapatan petani di Indonesia. Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, mengungkap bahwa rata-rata penghasilan petani hanya mencapai Rp 3,7 juta per bulan, angka yang dinilai belum mencerminkan keadilan dalam distribusi keuntungan sektor pertanian.

Distribusi Keuntungan Dinilai Tak Adil


Dalam Diskusi Akademik Himpunan Alumni Fateta IPB yang digelar di IPB Convention Center, Bogor, Senin (9/6/2025), Idha menjelaskan bahwa potensi keuntungan dari produksi padi sangat besar. Estimasi total keuntungan mencapai Rp 360 triliun sekali tanam, dengan asumsi:





  • Biaya produksi: Rp 17,63 juta per hektare




  • Luas lahan: 11 juta hektare




  • Produksi: 30 juta ton padi




Namun, dari total perputaran uang tersebut, hanya sekitar Rp 146 triliun yang diperkirakan menjadi bagian petani. Dengan jumlah petani mencapai 29 juta orang, rata-rata pendapatan mereka hanya Rp 3,7 juta per bulan.


“Ini rasanya kurang berkeadilan dengan pihak lain,” ujar Idha.


Distribusi keuntungan ini juga mengalir ke berbagai pihak lain dalam rantai pasok, seperti perusahaan pupuk, Perum Bulog, dan pengusaha penggilingan padi.



Solusi Kementan: Program Brigade Pangan


Sebagai solusi, Kementan meluncurkan program Brigade Pangan, yang bertujuan untuk:





  • Mengajak anak muda bertani




  • Membentuk kelompok petani muda dengan kelembagaan yang kuat




  • Menyediakan lahan garapan seluas 200 hektare untuk tiap kelompok yang terdiri dari 15 orang




Menurut Idha, tantangan utama petani saat ini adalah skala usaha yang terlalu kecil dan metode bertani yang sudah usang.


“Tidak akan jadi besar penghasilannya kalau pakai cara bertani lama, misalnya menggarap lahan kecil-kecil,” jelasnya.



Modernisasi Pertanian dan Peningkatan Pendapatan


Program ini juga melibatkan penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) bagi kelompok petani. Idha menyebut modernisasi ini mampu:





  • Memangkas biaya produksi hingga 50%




  • Meningkatkan produktivitas hingga 100%




Dari hasil implementasi awal program, pendapatan petani meningkat secara signifikan. Rata-rata petani yang tergabung dalam Brigade Pangan kini bisa meraup hingga Rp 10 juta per bulan, hampir tiga kali lipat dari rata-rata sebelumnya.


“Mereka melakukan kegiatan pertanian dan diharapkan pendapatannya mencapai minimal Rp 10 juta per orang,” tegas Idha.


Pemerintah menyadari bahwa keberlangsungan sektor pertanian tidak bisa hanya bergantung pada metode konvensional. Program seperti Brigade Pangan menjadi langkah nyata untuk mendorong regenerasi petani, memperbesar skala usaha, dan mengadopsi teknologi modern guna memastikan kesejahteraan petani Indonesia dapat meningkat secara signifikan.(***)

Editor
: editor
Sumber
:
SHARE:
 
Tags
 
Komentar
 
Berita Terbaru