Terima Kunjungan Dubes Afghanistan, Ijeck Sampaikan Peluang Investasi

MEDAN – Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah Ijeck menerima kunjungan Duta Besar Republik Islam Afghanistan untuk Indonesia Faizullah Zaki Ibrahim, di Ruang Kerjanya, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pengeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (14/6/2021).

Dalam pertemuan tersebut Musa Rajekshah yang lebih akrab dikenal Ijeck memaparkan berbagai potensi investasi yang bisa dilakukan di Sumut. “Ada berbagai potensi investasi, baik itu investasi di bidang infrastruktur, pariwisata hingga potensi pertanian dan perkebunan. Mudah-mudahan ke depan bisa ada kerja sama bisnis yang terjalin,” ujarnya.

Wagub menjelaskan, sebelum memang sudah pernah terjalin kerja sama antara Sumut dengan Afghanistan. Beberapa jenis komoditi pertanian sudah pernah diekspor ke sana. Namun kerja sama itu dilakukan oleh para pengusaha yang bernaung di Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sumut.

“Diharapkan, setelah pertemuan ini akan dibangun kerja sama yang lebih besar lagi antara Pemerintah Sumut dengan Afghanistan,” sebut Ijeck.

Ijeck juga memperkenalkan sejumlah destinasi wisata yang sangat menarik dan indah, yang ada di daerah ini, seperti Danau Toba dan juga Bukit Lawang. Bahkan, katanya, Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas telah ditetapkan menjadi Global Geopark oleh UNESCO.

“Di Sumut juga ada wisata alam Bukit Lawang yang menjanjikan panorama hutan tropis dan dapat menyaksikan langsung satwa Orang Utan hidup di habitat aslinya,” ungkap Musa Rajekshah.

Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia Faizullah Zaki Ibrahim menyampaikan, kunjungannya ke Sumut antara lain untuk melihat secara langsung berbagai potensi yang dapat dikembangkan dalam kerja sama antara Afghanistan dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut.

Disampaikannya, Afganistan terus berupaya mendorong dan meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi di berbagai bidang. Apalagi, Afganistan memiliki potensi sangat besar untuk ekspor maupun impor.

“Bahkan untuk kebutuhan minyak (kepala sawit), kopi, teh, kertas, tekstil, karet dan kaca, selama ini Afganistan tidak dapat memproduksi sendiri, sehingga harus mengimpor dari negara lain,” ujar Faizullah Zaki Ibrahim.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Asisten Administrasi Umum Hasmirizal Lubis, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Riadil Akhir Lubis, dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Effendy Pohan.(JN)