Semua Pihak Diminta Agar Tak Bosan dan Tetap Disiplin Lawan Covid-19

JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Kurang lebih satu tahun Indonesia telah menghadapi pandemi covid-19, dan hingga kini belum menunjukkan pandemi itu akan berakhir. Bahkan di akhir tahun 2020 hingga awal 2021, kasus covid-19 di Indonesia cenderung meningkat.

Dimana salah satu penyebabnya adalah kendurnya kedisiplinan dan kontrol pada penyebaran virus covid-19. Sebagaimana hal itu diungkapkan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi usai mengikuti rapat koordinasi secara virtual dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dan lima provinsi lain (Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Riau, Sumbar dan Papua) di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jumat (8/1/2021). Menurutnya, masyarakat dan juga pemerintah ada yang mengalami kebosanan dalam menghadapi pandemi ini.

“Satu tahun bukan waktu yang sebentar memang, jadi mungkin timbul kebosanan dan lelah, padahal sikap tersebut berimbas kepada meningkatnya penyebaran Covid-19. Kita harapkan masyarakat dan pemerintah jangan kendur, tidak bosan karena masalah ini sangat serius dan wabah ini masih belum selesai,” kata Edy.

Sebagaimana diketahui, Sumut sendiri mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam penyebaran covid-19. Hingga 7 Januari 2021, kasus aktif di Sumut 11%, 3 poin lebih rendah dari rata-rata nasional, kesembuhan 85,4% (nasional 82%) dan tingkat kematian 3,7% (nasional 3%). Namun demikian, masyarakat dan pemerintah tetap tidak boleh mengurangi tingkat kontrol dan kedisiplinan dalam melawan Covid-19.

“Dalam beberapa bulan terakhir kita memang mengalami penurunan, tetapi bukan berarti kita bisa lebih santai menghadapi ini. Intensitas kita melawan covid-19 malah harus ditingkatkan. Karena bila lengah, penyebarannya makin tinggi dan semakin sulit mengatasinya,” ungkap Edy.

Sebelumnya, dalam rakor secara virtual, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau kepada pemerintah daerah untuk melakukan pembatasan kegiatan yang dilakukan masyarakat. Karena menurutnya, di akhir tahun 2020 lalu, kerumunan massa banyak terjadi dan imbasnya kasus covid-19 kembali meningkat.

“Berdasarkan tingkat kepatuhan di bulan November terjadi penurunan, di situ ada demo Omnibuslaw, banyak kegiatan masyarakat seperti acara pernikahan, libur akhir tahun dan sebagainya. Hasil yang kita dapat, kasus meningkat di bulan Desember dan awal tahun. Kita minta pemerintah dan masyarakat memperhatikan ini, tetap kontrol,” kata Luhut.

Luhut juga mengingatkan kepada Gubsu, Edy Rahmayadi agar lebih mewaspadai peningkatan kasus covid-19 di pertengahan Januari 2021.

“Harus tetap waspada, karena kalau dari perhitungan kita kasus kemungkinan meningkat tanggal 15, 16 dan 17, ini dari liburan Natal dan Tahun Baru, jadi harus hati-hati,” tegas Luhut.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengaatakan bahwa pihaknya akan mengeluarkan protokol pengobatan yang baru untuk mempermudah penanganan pasien Covid-19. Menurutnya, protokol pengobatan ini juga akan lebih mudah diterapkan petugas kesehatan di daerah-daerah.

“Untuk mempermudah penanganan Covid-19 mudah-mudahan minggu depan protokol pengobatan bisa kita keluarkan agar lebih mudah dilakukan petugas medis di daerah. Selain itu, kita juga akan memperhatikan distribusi obat-obatannya,” kata Dante. (IP)