Robby Barus Tegaskan Pasar Tradisional Kota Medan Terapkan Prokes Ketat

MEDAN – Ketua Panitis Khusus (Pansus) Covid-19 DPRD Kota Medan, Robby Barus menegaskan pasar tradisional Kota Medan perlu menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat. Hal itu karena dia melihat kondisi pasar tradisional di Kota Medan yang masih jauh dari penerapan prokes. Tak ada tim Satgas Covid-19 di pasar, sehingga pedagang dan pembeli banyak yang tidak mengenakan masker maupun face shield (pelindung wajah) saat transaksi jual beli.

“Padahal setiap harinya, pasar merupakan tempat berkumpulnya masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli. Hal ini sangat berpotensi menjadi klaster penyebaran Covid-19 bila tidak disiplin dalam menerapkan prokes,” kata Robi Barus, Jumat (23/10/2020).

Dia menyebutkan, berdasar hasil temuan tim satgas saat melakukan operasi yustisi di Pasar Petisah, masih banyak pedagang, pembeli bahkan pegawai PD Pasar Kota Medan sendiri tidak memakai masker. Robi menilai hal itu merupakan sebuah bentuk kegagalan besar Pemko Medan dalam menjalankan Perwal No.27/2020.

Sebab di dalam Perwal itu diatur, bahwa semua pihak, termasuk OPD dan para stakeholder untuk wajib membentuk Satgas Covid-19 mandiri guna mengawasi jalannya Prokes yang tertuang dalam Perwal No.27/2020.

“Tapi dengan banyaknya para pembeli, pedagang, bahkan pegawai PD Pasar yang tak pakai masker, itu jadi bukti bahwa memang tak ada Satgas yang dibentuk PD Pasar, padahal pasar itu salah satu tempat yang paling berpotensi dalam menyebarkan virus ini,” tegas Robby.

Anggota DPRD Medan yang duduk di Komisi I ini pun meminta Pemko Medan melalui Satgas Covid-19 Kota Medan untuk mewajibkan adanya Satgas Covid-19 disetiap OPD dan jajaran yang ada di Pemko Medan. Tak cuma itu, Robi juga meminta Pemko Medan, khususnya PD Pasar Kota Medan untuk belajar dari kejadian yang pernah dialami Pasar Melati. Akibat adanya penyebaran Covid-19 di sana, pasar yang terkenal dengan sebutan pasar monza (pakaian bekas) ini sempat ditutup sementara waktu. Pasalnya seorang pedagang di sana meninggal disebabkan virus corona.(Red/Is)