Perlu Perubahan Strategi Guna Menekan Penyebaran Covid-19  

JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Tepat di hari Sumpah Pemuda tahun 2020, Gerakan Indonesia Kita (GITA) pun meluncurkan Gerakan Solidaritas Semua Tes Antigen untuk Indonesia yang bertemakan ‘Jalan Menuju Pandemi Terkendali’.

Peluncuran yang dilakukan via aplikasi zoom meet, Rabu (28/10/2020), bertujuan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat agar berkontribusi dan berpartisipasi dalam membantu menekan biaya alat tes antigen.

Sehingga dengan demikian, pelaksanaan tes massal melalui metode tes antigen dapat lebih optimal, lebih akurat dan lebih masif dalam menekan penyebaran covid-19. Sebagaimana diketahui, tes antigen merupakan tes diagnostik cepat covid-19 yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antigen virus covid-19 pada sampel yang berasal dari saluran pernapasan.

Salah seorang inisiator Gerakan Solidaritas, dr. Pandu Riono mengatakan, masih tingginya penyebaran virus covid-19 saat ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya ialah karena rendahnya pelaksanaan tes serta hasil testing yang terlambat diketahui.

“Hasil testing yang terlambat sangat merugikan dalam mengendalikan pandemi. Mulai dari swab, diagnosis, hingga mengetahui hasilnya ada jeda waktu. Semakin lama jeda waktu, maka akan semakin rendah efektivitas dan efisiensi tes tersebut. Sehingga virus tersebut sudah lebih dulu menyebar,” ucapnya.

Pandu memaparkan, kehadiran tes antigen dapat menjadi solusi dalam mengatasi kendala tersebut. Dimana menurutnya, antigen swab test dapat memberikan hasil yang jauh lebih akurat dibandingkan dengan rapid tes antibodi dengan waktu yang jauh lebih singkat dari tes PCR.

Bahkan, jelasnya, hasil pengujian menunjukkan butuh waktu sekitar 1 jam untuk memperoleh hasil tes antigen. Oleh sebab itu, Pandu mengatakan perlu ada perubahan strategi guna menekan penyebaran pandemi ini.

“Di antaranya dengan menerapkan tes anti gen secara masif dan penerapan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat. Seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan,” sebut Pandu.

Sementara itu, Kepala Satgas Nasional Penanganan Covid-19, Doni Monardo turut mendukung lahirnya Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen untuk Indonesia. Dirinya pun mengapresiasi Gerakan Solidaritas yang bertujuan untuk memunculkan produsen-produsen yang memiliki komitmen untuk perluasan alat tes cepat antigen dalam rangka screening menghadapi covid-19.

“Saya sangat mendukung gerakan ini, dan semoga semakin banyak pihak-pihak yang ingin berpartisipasi. Melalui gerakan ini kita telah menjadi bagian dalam pengendalian wabah covid-19 di tanah air,” Ucap Kepala BNPB itu.

Lebih jauh Doni pun mengatakan bahwa organisasi kesehatan dunia (World Health Organization-WHO) telah merekomendasikan penggunaan rapid tes antigen dalam mengetahui keberadaan virus corona pada tubuh seseorang. Bahkan, katanya, WHO juga akan menyediakan sekitar 120 juta unit alat rapid tes antigen untuk negara miskin dan menengah.

“Indonesia telah mampu memproduksi rapid test antigen. Produksi rapid test antigen ini murni karya anak bangsa. Seperti arahan Bapak Presiden Jokowi, yaitu memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri dalam menghadapi wabah covid-19. Dan alat rapid tes antigen ini akan disalurkan secara gratis kepada pihak-pihak atau masyarakat yang membutuhkannya,” ujarnya.

Sebelumnya, Natalia Soebagjo yang juga salah satu inisiator Gerakan Solidaritas mengatakan, dengan bersama-sama maka  kita bisa dan mampu mengendalikan  pandemi covid-19. Hal tersebut, katanya, tentu harus dibarengi dengan disiplin dalam menerapkan mengikuti protokol kesehatan 3M, yakni menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.

“Ayo kita dukung tes massal sebanyak mungkin dan ikut bergabung dalam gerakan sejuta tes antigen untuk Indonesia ini,” ucapnya.

Natalia pun mengatakan, saat ini tingkat testing di Indonesia masih sangat rendah. Yakni sekitar 16.000 testing per 1 juta penduduk. Dimana yang menjadi salah satu kendalanya ialah masalah biaya. Untuk itu, pihaknya pun mendorong agar tes antigen atau juga dikenal dengan rapid test antigen dapat dilakukan secara masif.

Karena menurutnya hasilnya lebih akurat dan dapat diketahui dengan cepat. Oleh karenanya, ia pun mengajak masyarakat untuk untuk turut mendukung tes antigen ini agar biaya yang dibutuhkan dapat lebih terjangkau. Sehingga dengan demikian dapat mengatasi penyebaran virus Corona di masyarakat. (IP)