Penanganan Covid-19 di Kepulauan Nias Diperpanjang

JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi memperpanjang penanganan Covid-19 di Kepulauan Nias. Namun karena kondisinya sudah semakin membaik, penanganannya tidak lagi dilakukan oleh Satgas Provinsi Sumut, tetapi dilanjutkan penanganannya oleh Satgas Kabupaten/Kota yang ada di Nias.

Hal itu disampaikan langsung oleh Gubsu, Edy Rahmayadi saat menerima Ketua Forum Kepala Daerah se-Kepulauan Nias, yang juga Bupati Nias Utara, Haogosochi Hulu, bersama dengan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Nias Selatan, Ria Telaumbanua, dan Plt.Kepala BPBD Sumut, Riadil Akhir Lubis di Rumah Dinas Gubernur, Senin (19/10/2020).

“Kalau kita lakukan dengan benar, Insya Allah akan selesai masalah Covid-19 di Kepulauan Nias ini. Penanganannya pun tetap berlanjut, tapi dilakukan oleh Satgas masing-masing Kabupaten/Kota,” ujar Edy.

Plt.Kepala BPBD Sumut, Riadil Lubis menambahkan, akan ada beberapa hal yang berubah setelah penanganan covid-19 dialihkan ke Satgas Kabupaten/Kota. Antara lain, selama ini jika ingin masuk ke Kepulauan Nias harus dengan menunjukkan hasil swab negatif, maka setelah tanggal 20 Oktober 2020, setiap orang yang ingin masuk ke Nias cukup menunjukan hasil negatif (non reaktif) dari rapid test.

“Hal itu sesuai dengan surat edaran Menteri Perhubungan. Sehingga untuk masuk ke Nias, cukup menunjukkan hasil negatif rapid test saja,” sebutnya.

Terkait isolasi terpusat, Riadil pun mengatakan bahwa hal itu tetap dilanjutkan. Namun, jelasnya,  yang selama ini isolasi dilakukan di sembilan hotel, diturunkan menjadi lima hotel dan pembiayaannya masih ditanggung oleh Satgas Provinsi, termasuk biaya operasional dari tenaga kesehatan. Sebab menurutnya, hingga saat ini banyak kemajuan yang sudah dicapai, salah satunya adalah di Kepulauan Nias sudah memiliki laboratorium swab sendiri.

“Untuk laboratorium Swab, sekarang kita memanfaatkan Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli, jadi tidak lagi dikirim ke Laboratorium Fakultas Kedokteran USU di Medan,” kata Riadil.

Riadil juga mengatakan, bahwa saat ini sudah dilakukan swab kepada 3.150 orang, dari rencana 2.000 orang yang diswab. Dan hal tersebut pun dinilai telah melampaui dari target yang ditetapkan sebelumnya.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Forum Kepala Daerah se-Kepulauan Nias yang juga Bupati Nias Utara, Haogosochi Hulu turut mengapresiasi kinerja Satgas Provinsi atas membaiknya keadaan di Kepulauan Nias.

“Dengan dilonggarkanya pendatang yang masuk ke Kepulauan Nias, yakni cukup menunjukan hasil negatif rapid test, tentu akan membuat roda perekomonian kembali berjalan. Namun itu pun, harus tetap menerapkan protokol kesehatan,” tambahnya.

Haogosochi juga menyampaikan, untuk menjaga keselamatan anak sekolah, maka seluruh sekolah yang ada di Kepulauan Nias, mulai dari tingkat TK hingga SMA baru boleh melakukan sekolah tatap muka setelah tanggal 31 Desember 2020 mendatang. (IP)