Organisasi HKBP Sangat Penting Dalam Pembangunan Sumut

JELAJAHNEWS.ID, TARUTUNG – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi mengingatkan tentang pentingnya toleransi demi pembangunan di daerah ini. Sebab menurutnya, keberagaman adalah kebanggaan Sumut dan bukan menjadi penghalang.

“Sumut merupakan provinsi yang sangat beragam, baik keyakinan dan juga kebudayaan. Tetapi kalau ini terus kita permasalahkan, pembangunan di Sumut tidak akan berjalan. Bukan waktunya lagi kita mempermasalahkan keberagaman, karena kita ingin Sumut ini maju,” kata Edy dalam Perayaan Natal dan Syukuran Awal Tahun di Gereja HKBP Paeraja, Tarutung, Selasa (5/1/2021).

HKBP sebagai organisasi keagamaan terbesar ketiga di Indonesia, menurutnya, sangat penting dalam pembangunan Sumut. Dia berharap HKBP bisa membawa masyarakat Sumut lebih maju dan religius.

“HKBP organisasi keagamaan terbesar ketiga di Indonesia setelah NU dan Muhammadiyah, organisasi ini penting di Sumut, apalagi pusat HKBP ada di Tarutung. Tentu kita punya harapan besar dari HKBP. Dan saya yakin, dengan bergandengan tangan kita bisa memajukan Sumut,” tambahnya.

Sementara itu, Ompui Ephorus HKBP, Pendeta Robinson Butar Butar menyampaikan rasa optimis, bersama  jajarannya bisa bekerja lebih baik di tahun ini. Dirinya pun meminta anak-anak bangsa untuk dapat bergandengan tangan dalam membangun Sumut.

“Terang kita telah tiba, kita tunjukkan kepada Pak Gubernur kita bisa membangun Sumut. Untuk itu, kita harus bergandengan tangan dengan semua saudara-saudara kita. Tidak memandang agama, suku, dan budaya untuk membangun Sumut dan Indonesia,” katanya.

Pada acara yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat ini, Bupati Taput, Nikson Nababan mengucapkan terima kasih kepada Gubernur yang memiliki perhatian lebih pada umat Kristiani.

“Kami sangat bangga dan berterima kasih kepada Pak Gubernur karena perhatian Bapak pada umat Kristiani, terutama HKBP sangat besar. Ini menjadi penyemangat tersendiri bagi kami,” katanya.

Perwakilan Praeses HKBP, Paeraja Pendeta Hasundungan Manalu menyebut, tahun ini adalah tahun pemberdayaan. Dia menyebut bahwa Praeses siap untuk menerjemahkan dan mengaplikasikan ini hingga ke individu-individu.

“Kami yakin itu bisa dilakukan dan akan meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat Sumut,” katanya. (IP)