MPR Sepakat Bekerja Sama Dengan IWO untuk Majukan Peradaban dan Kemanusiaan

JELAJAHNEWS.ID – JAKARTA, Pengembangan nilai-nilai kebangsaan di tanah air menjadi fokus bahasan antara Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bersama Pengurus Pusat Ikatan Wartawan Online (PP IWO).

Dalam pertemuan dengan Ketua MPR, Ketua PP IWO didampingi oleh Sekjen, Dwi Christianto, Bendum, Lia Nathalia, dan Ketua bidang Hubungan Antar Lembaga, Subhan Taher.

Ketua MPR, Bambang Soesatyo pun mengapresiasi keberadaan IWO. Karena menurutnya, sebagai perhimpunan profesi wartawan, IWO menjadi garda terdepan dalam penyebaran fakta dan informasi.

“IWO bisa menjadi jembatan penyampai informasi dari lembaga kenegaraan di pusat ke daerah dan sebaliknya,” ujarnya dalam pertemuan dengan PP IWO di ruang Ketua MPR, Selasa (12/1/2021).

Ketua MPR yang juga Politisi Golkar ini menilai, wartawan media online harus lebih professional dalam melakukan tugas-tugas jurnalistik.

“Wartawan media online harus bekerja sesuai dengan kode etik jurnalistik, untuk mengangkat kebenaran dari suatu peristiwa,” paparnya.

Selanjutnya, pria yang akrab disapa Bamsoet ini juga membuka tangan untuk bekerja sama lebih lanjut dengan PP IWO.  Dirinya menilai IWO menjadi wadah yang tepat bagi penyebaran atau diseminasi informasi program empat pilar MPR, yakni: sosialisasi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Tak hanya itu, MPR dan PP IWO juga sepakat untuk menjabarkan sosialisasi nilai empat pilar tersebut dalam program kerja yang membumi dan menyentuh masyarakat banyak.

“MPR siap bekerja sama dengan IWO. Kami sudah banyak membuat program bersama perhimpunan profesi dan ini saatnya IWO berkiprah bagi bangsa lebih dalam lagi,” harap Bamsoet yang pernah meniti karir sebagai wartawan.

Setali tiga uang, Ketua Umum PP IWO, Jodhi Yudono menjelaskan IWO akan terus menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dalam memberitakan fakta dan peristiwa.

“Kami ingin agar nilai-nilai yang MPR sosialisasikan, dapat diterima masyarakat dengan baik. Kami memiliki pendekatan yang berbeda dengan organisasi profesi kewartawanan lain,” ungkap Jodhi.

Pengembangan peradaban dan pendekatan kemanusiaan, nilai Jodhi akan mendekatkan pejabat dan rakyat.  Pengurus IWO baik dari Pengurus Pusat (PP), Pengurus Wilayah (PW) hingga Pengurus Daerah (PD) Kabupaten/Kota juga diminta untuk mampu menjalankan rencana program yang akan dijalankan.

Rencana perjanjian kerja sama antara MPR dan PP IWO ini diharapkan mampu dijalankan sesuai roda organisasi.

“Saya nilai kesepahaman antara MPR dan PP IWO bisa menjadi pemicu kinerja teman-teman dalam berorganisasi,” jelas Jodhi.

Sekjen PP IWO dalam kesempatan tatap muka tersebut menjelaskan bahwa organisasi profesi wartawan online ini, telah memiliki kepengurusan di lebih dari 20 provinsi dan 70 Kabupaten/Kota di Seluruh Indonesia.

“Langkah sederhana yang telah dilakukan untuk mengawal profesionalitas anggota IWO dapat dilihat dari beberapa tagline IWO sudah mewakili prinsip dasar dari kode etik jurnalistik seperti _No hoax, no SARA serta Think before Click, yang diharapkan dapat dijiwai dan diaplikasi oleh setiap anggota IWO di seluruh Indonesia,” jelas Bendum PP IWO yang diapresiasi positif oleh Ketum MPR.

Seperti diketahui, IWO merupakan Organisasi Profesi Wartawan Online pertama di Indonesia. Organisasi IWO berdiri pada 08 Agustus 2012 yang diinspirasi oleh beberapa wartawan media online di Jakarta. (IP)