Miris, Warga Harus Swadaya Bangun Tiang Listrik

MEDAN Meski Indonesia sudah 75 tahun merdeka, namun potret kemiskinan masih saja terdapat di beberapa daerah sudut Kota seperti halnya di Jalan Bunga Rampai VII, Gg. PGRI, Kel. Simalingkar B, Kec. Medan Tuntungan.

Pasalnya, hingga saat ini masyarakat disana belum juga mendapatkan pelayanan serius dari pihak PLN Cabang Pancur Batu. Dimana, hingga kini warga di Kel. Simalingkar B, khususnya di Jl. Bunga Rampai VII belum memiliki tiang listrik beton dari PLN Sumut.

Dan untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka sehari-hari, warga Jl. Bunga Rampai VII terpaksa membeli sendiri secara swadaya masyarakat, tiang listrik kecil yang terbuat dari besi. Sebagaimana tiang tersebut, pada umumnya disediakan oleh pihak PLN.

Edison Nainggolan mewakili warga Jalan Bunga Rampai VII mengatakan, pemadaman listrik pun seakan menjadi hal biasa dan langganan rutin terjadi di wilayah pemukimannya.

“Listrik padam udah jadi langganan tiap hari bang. Makanya setiap pagi, pusing kepala gara-gara tak bisa pakai lampu akibat listrik padam. Bahkan sudah sampai jam 8:30 wib pagi ini, belum hidup juga,” ungkap Edison, Kamis (2/7/2020), seraya mengaku bahwa masyarakat Jl. Bunga Rampai VII hampir tiap hari mengeluhkan pelayan PLN tersebut.

Ironisnya, lanjut Edison meski warga harus merogoh koceh dengan swadaya untuk menambah pembelian beberapa material listrik secara pribadi, namun pihak PLN masih juga tidak memberi sedikit keringanan kepada warga. Terlebih hal yang menyangkut dengan tagihan listrik warga.

Parahnya lagi, kata Edison, apabila ada warga yang telat membayar tagihan listrik, pihak PLN pun tanpa segan langsung mengenakan denda bahkan memutus aliran listrik warga tersebut. Edison pun mengatakan, sebagai warga dan pelanggan PLN, dirinya sangat kecewa atas pelayanan yang diberikan PLN tersebut. Ia pun menilai bahwa PLN terkesan lebih mementingkan keuntungan perusahaan ketimbang kepentingan konsumen.

“Dan kami juga sangat kesal terhadap pelayanan PLN Cabang Pancur Batu. Karena, selain tiang listrik berbahan besi serta kabelnya dan lampu jalan yang dibeli secara swadaya oleh masyarakat, tapi kejadian listrik padam ini yang membuat kami pusing. Sementara mereka (PLN) hanya menagih tiap bulan, jika telat tinggal cabut,” keluhnya.

Melihat kejadian tersebut, Edison pun mengaku bahwa warga di Jl. Bunga Rampai VII belum merdeka dalam menikmati pelayanan listrik dari pemerintah. Hal tersebut dikarenakan, hingga hari ini warga Jl. Bunga Rampai VII belum bisa menikmati penerangan yang maksimal.

“Kami seakan dianak tirikan oleh PLN ini, sementara ditempat lain sudah disediakan pelayanan listrik dengan layak,” kesal Edison yang turut didampingi beberapa warga sekitar sembari menunjukan kondisi tiang listrik yang dibeli secara swadaya.

Sebagai warga negara Indonesia yang juga membayar pajak, Edison dan tetangganya juga mengaku sedih melihat akibat belum mendapatkan pelayanan yang layak. Bagaimana tidak, karena tak jauh dari kompleknya sudah ada tiang listrik beton yang berdiri kokoh dengan kabel yang besar. Sementara di komplek Jalan Bunga Rampai VII Gg. PGRI, tak satupun tiang beton yang terlihat berdiri.

“Apa gak miris kita ihat itu,” ucapnya menunjuk tiang listrik yang ada si kompleknya.

“Hanya terlihat tiang mini berbahan besi yang dibeli warga hingga sampai saat ini. Wajarlah kami bilang kalau kami belum merdeka dalam penerangan,” timpalnya.

Edison pun berharap agar pelayan buruk PLN dapat segera diperbaiki kedepanya supaya warga tidak lagi mempertanyakan tanggungjawab PLN selama ini.

“Sebenarnya dimana kehadiran Pemko Medan melalui PLN selama ini. Seyogianya memberikan pelayanan publik, bukan menyusahkan rakyat kecil seperti kami,” katanya lagi.

Mewaliki warga, ia pun meminta agar pihak PLN lebih mengoptimalkan pelayanan dengan memperbaiki dan mengganti tiang listrik yang lebih layak.

“Kami minta kepada PLN untuk mengganti tiang kami ini dengan tiang beton lengkap dengan kabel yang layak. Jika bisa, semua tiang di komplek ini segera diganti supaya pelayanan pemerintah benar hadir ditengah masyarakat,” harapnya.

Lebih jauh, dikatakannya bahwa dalam waktu dekat ini warga Jl. Bunga Rampai VII akan mendatangi kantor PLN guna menyampaikan aspirasi serta memberi surat, agar keluhan warga dapat diperhatikan.

“Dan kami juga sudah sampaikan keluhan ini ke DPRD Kota Medan. Semoga keluhan kami segera mendapat perhatian,” tandasnya. (IP)