Memakan Korban 28 Orang, Polisi Selidiki Kasus Gas Beracun di Madina

MEDAN – Kepolisian Sumatera Utara (Polda Sumut) menurunkan tim khusus, pasca bocornya pipa gas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi di Kabupaten Mandailing Natal, Senin (25/1/2021).

Adapun tim khusus diturunkan, untuk menyelidiki kebocoran pipa gas yang menewaskan 5 orang dan 23 orang dirawat.

Hal ini di ungkapkan Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, Selasa (26/1/2021).

Ia mengatakan Polda Sumut melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Brimob Polda Sumut menurunkan tim khusus terdiri dari Labfor sebanyak tiga orang, Inafis berjumlah 4 orang, .

“Brimob personil yang ahli radiasi sebanyak 11 orang dan Unit Jatanras Krimum Polda Sumut 16 orang,” ungkap MP Nainggolan.

Lokasi pembangunan PLTP di tutup sementara, tambah MP Nainggolan, untuk mempermudah proses olah TKP kejadian gas bocor milik PT Sorik Marapi Geothermal Plant (SMGP) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi,Madina.

“Penyelidikan di sana (TKP), penyebabnya apa?, Biar dulu tim bekerja. Proyek sudah di hentikan sementara dan di police line. Karena masih melakukan penyidikan polri,” tambahnya.

Sedangkan, korban akibat gas beracun masih tetap. Seluruh korban yang selamat masih menjalani perawatan di rumah sakit dan puskesmas terdekat. Untuk korban yang tewas sudah di lakukan otopsi dan di serahkan pihak keluarga untuk di makamkan.

‎”Korban masih tetap, meninggal 5 orang dan 23 pingsan. Termasuk pingsan satu personil polisi,”ujarnya.

MP Nainggolan mengakui di ‎lokasi kejadian tersebut, sedang berlangsung pembangunan ‎power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi, dan pengerjaan proyek pembangkit listrik sudah mencapai 80 persen.

“Kemudian, pekerja PT SMGP bernama Deden Dermawan membuka kran master yang mengalirkan panas bumi malah mengeluarkan gas beracun,” tuturnya.

Selanjutnya, warga yang mengetahui itu mendatangi dan memberitahukan agar menutup kran isolasi. Karena telah mengeluarkan gas beracun dari sumur T02 milik PT SMGP tersebut.

“Akhirnya, akibat peristiwa gas beracun itu menyebabkan warga yang mencoba menutup sumur yang mengeluarkan gas berancun itu pingsan. Sementara lima warga meninggal dunia,”tutupnya.(Jai)