Masyarakat Dihimbau Agar Menghindari Kerumunan dan Tetap Mematuhi Prokes

JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Guna  mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus covid-19 pada libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, seluruh masyarakat yang ada di Sumatera Utara agar dapat menjaga suasana kondusif.

Sebagaimana hal itu disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut Irman Oemar di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Rabu (16/12/2020). Irman mengatakan, umat Kristiani dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan khidmat dengan menjalankan protokol kesehatan.

“Dan kami sebagai bagian dari Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, mengimbau agar masyarakat tidak melaksanakan acara perayaan penyambutan Tahun Baru yang berpotensi menimbulkan kerumunan masa,” ujarnya.

Irman pun menjelaskan bahwa imbauan tersebut sesuai dengan Surat Edaran Nomor 700/STPCOVID-19/XII tanggal 16 Desember 2020 yang ditandatangani oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Edy Rahmayadi. Selain itu, kata Irman lagi, masyarakat juga dihimbau agar membatasi perjalanan ke luar kota dan sebisa mungkin berkumpul bersama keluarga di tempat tinggalnya masing-masing.

“Tiap daerah juga agar mengantisipasi adanya pemudik yang berasal dari wilayah/daerah zona merah, dengan terlebih dahulu dilakukan validasi surat keterangan sehat dan pengecekan suhu tubuh sebelum bergabung dengan keluarga,” terang Irman.

Kemudian lagi, Irman pun menyampaikan agar tiap daerah dapat menyiapkan tempat isolasi yang cukup, baik di rumah sakit maupun tempat isolasi terpusat lainnya guna mengantisipasi kemungkinan adanya peningkatan penularan Covid-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru.

“Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi kemungkinan yang terjadi. Tentunya, kita tidak berharap ada terjadi peningkatan kasus covid-19,” sebut Irman seraya tetap mengingatkan kepada masyarakat agar tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan 3M, menggunakan masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan setelah beraktifitas.

Selain soal covid-19, Irman juga menyampaikan agar daerah juga melakukan antisipasi menghadapi potensi bencana alam yang meliputi banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan gelombang yang tinggi di laut serta penyeberangan lainnya, sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika di daerah masing-masing. (IP)