Makam Jenazah Diduga Korban Probable Covid-19 Digali Kembali

JELAJAHNEWS.ID, TOBA – Makam jenazah yang sempat diduga ‘Probable Covid-19’, akhirnya digali kembali, setelah mendapatkan hasil Swab negatif ( Sars-Cov-2 Negative).

Jenazah ES (76 ) warga Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba yang meninggal dunia di RSU HKBP Balige, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Minggu (06/9/2020). Kemudian langsung dikebumikan diluar komplek pemakaman keluarga( Tugu) setelah sempat diduga meninggal akibat Covid-19.

Disebutkan, hasil test covid-19 jenazah ES yaitu,  test result, Pasient ES, Sample : XpertX070920103144, test type Specimen dengan hasil ” Sars-Cov-2 Negative, dimana menurut keterangan hasil test laboratorium tersebut menyatakan bahwa Jenazah ES negatif Covid-19.

Hasil Swab jenazah ES yang menyatakan Negatif Covid-19

Dengan keluarnya surat yang menyatakan ” Sars-Cov-Negative” , oleh keluarga berunding lagi yang akhirnya memindahkan mayatnya yang telah dikuburkan tersebut untuk ditempatkan di tugu (pemakaman keluarga), Selasa (8/9/2020), kemudian dilanjutkan dengan pesta adat sebagaimana Suku Batak meninggal dan digelar, Kamis (10/9/2020) di desa Meat Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba.

Menurut salah satu warga desa Meat L.Tampubolon yang ditemui Jelajahnews.id mengatakan, bahwa penggalian mayat tersebut tidak disaksikan oleh aparat keamanan, dan pihak kesehatan juga tidak ada hadir ditempat.

“Penggalian dilakukan setelah  disetujui para pengetuai adat desa Meat dan pemerintah Desa,” ujarnya.

Menurut keterangan menantu almarhum, Fajar Butarbutar mengatakan bahwa penggalian makam tersebut dilakukan setelah diterbitkannya hasil Swab yang menyatakan Almarhum Negatif Covid-19.

“Jenazah mertua saya dipindahkan ke tugu keluarga karena hasil Swabnya negatif, dan kami merasa perlu menghormati orangtua kami dengan mengadakan pesta adat Batak, sebagaimana layaknya pesta adat untuk orangtua yang anda lihat sekarang,” ujarnya.

Fajar menuturkan, bahwa ini dilakukan bukan semata mata hanya keputusan keluarga, tetapi sudah terlebih dahulu koordinasi dan minta saran dan pendapat kepada pemerintah desa dan para pengetuai adat.

Sampai berita ini diterbitkan, awak media turut menyaksikan pesta adat atas meninggalnya ES, dan  tidak ada kehadiran dari pihak Polisi maupun pihak rumah sakit.

Terpisah, ketika dikonfirmasi Kapolsek Balige, AKP Agus Salim Siagian mengatakan, tidak menerima pemberitahuan akan adanya penggalian makam jenazah yang diduga covid-19 tersebut.

“Pihak Polsek tidak tahu menahu akan adanya penggalian mayat tersebut,” tutup Kapolsek.(LamS)