Kenali 5 Penyakit Infeksi Menular Seksual Akibat Seks Berisiko

KESEHATAN Dari sisi kesehatan, prostitusi termasuk ke dalam perilaku seks berisiko karena membuat seseorang berganti-ganti pasangan seks.

Semakin sering kita berganti pasangan saat melakukan hubungan intim, maka risiko untuk terkena penyakit infeksi menular seksual juga akan semakin besar. Berikut 5 penyakit infeksi menular seksual yang harus diwaspadai dari perilaku seks berisiko.

1. Klamidia

Klamidia dikenal sebagai ‘silent infection’ karena 75 persen wanita dan 50 persen pria tidak mengalami gejala yang jelas. Bukan berarti klamidia tidak berbahaya dan bisa tak ditangani, karena bisa jadi malah menyebar ke bagian tubuh lain dan menyebabkan nyeri serta ketidaksuburan. Klamidia juga bisa menyerang anus dan tenggorokan.

Gejala yang ditimbulkan antara lain:

– Keluar cairan tak biasa dari vagina, penis, atau rektum

– Rasa terbakar dan gatal di kelamin pria

– Nyeri saat kencing

– Haid yang banyak atau keluar darah di antara waktu haid

– Nyeri perut bawah dan pelvis

– Nyeri perut bawah pada wanita saat seks

– Keluar darah selama atau setelah seks

– Testis membengkak dan sakit

2. Gonorea

Infeksi kedua yang paling umum ditemukan adalah gonorea yang merupakan infeksi bakteri. Seperti klamidia, gonorea juga bisa menyebabkan baik pria dan wanita tak lagi subur. Separuh wanita bahkan tak menyadari gejala-gejalanya.

Berikut gejala yang harus diwaspadai:

– Keluarnya cairan berwarna kuning atau hijau

– Rasa terbakar saat kencing

– Nyeri di perut

– Haid yang banyak atau keluar darah di antara waktu haid

– Bengkak di kulup penis

– Bengkak di testis

3. Herpes Genital

Herpes di alat kelamin sangat menular dan bisa menyebar dengan mudah. Setelah ditangani, virus masih akan ada di tubuhmu dan bisa mengalami outbreak nantinya. Meski bisa ditangani, herpes ini tidak bisa disembuhkan. Sekali outbreak bisa bertahan dua hingga empat minggu. Beberapa ruam dan luka bisa sembuh selama 5-10 hari dan akan mengering dan tidak akan meninggalkan bekas.

Berikut gejalanya:

– Gejala seperti flu, misalnya demam, sakit kepala, nyeri dan sakit

– Rasa tajam, merinding, atau gatal di area kelamin atau anus

– Bintil berisi cairan muncul di beberapa area kelamin atau anus

– Nyeri saat kencing

– Keluarnya cairan tak biasa dari vagina atau penis

4. Sifilis

Sifilis mungkin tidak terlalu umum seperti infeksi lainnya. Jika tertular, pengidapnya akan mengalami tiga tahap dan jika ditemukan lebih awal akan lebih cepat disembuhkan. Berikut tahap-tahapnya:

– Tahap satu, merupakan sifilis primer yang gejalanya muncul 2-4 minggu kemudian. Muncul luka kecil yang tidak sakit, merupakan pintu di mana infeksi masuk. Terkadang bisa muncul di bibir, amandel, tangan, atau pantat. Luka ini bisa menghilang setelah 2-6 minggu.

– Tahap dua, merupakan sifilis sekunder yang muncul beberapa minggu setelah luka sembuh. Nantinya akan muncul luka yang tak gatal di telapak tangan atau kaki, bintil kecil di dekat vagina atau anus, gejala seperti flu, bengkak di leher, ketiak atau selangkangan, turunnya berat badan, noda putih di lidah atau langit-langit mulut, dan pitak di rambut.

– Tahap tiga infeksi sudah menyebar luas di dalam tubuh menyebabkan komplikasi.

5. HIV

HIV atau human immunodeficiency virus biasanya ditularkan melalui seks vaginal atau anal. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan menjadikannya tak mampu melawan infeksi. HIV bisa ditularkan melalui darah, cairan semen, dan vagina. Jika tak ditangani segera, HIV bisa menjadi AIDS atau acquired immunodeficiency syndrome yang membahayakan.

Gejalanya mulai dari:

– Berat badan turun

– Mencret terus menerus

– Keringat dingin tengah malam

– Infeksi penyakit lain yang terus-terusan kambuh dan membahayakan. (dtc)