Ekonomi Kreatif Diharap Jadi Kekuatan Sumut

JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Utara (Sumut), Nawal Lubis menyerahkan hadiah kepada pemenang Lomba Desain Motif dan Busana Melayu di Rumah Dinas Gubernur, Rabu (18/11/2020).

Diharapkan kegiatan seperti ini bisa menjadi pemicu perkembangan ekonomi kreatif di Sumut. Untuk lomba Desain Motif Melayu, juara pertama dimenangkan Irfania, kedua Andri Pratama dan ketiga Wartni Mumpuni.

Sedangkan untuk lomba Desain Busana Melayu juara pertama diraih Yolanda Ridwan, kedua Cita Purbani dan ketiga Fadila Juhri Purba. Juara di setiap kategori mendapat hadiah piagam dan uang tunai. Juara pertama mendapat Rp.3 juta, juara kedua Rp.1,5 juta dan ketiga Rp.1 juta. Nawal sangat mengapresiasi antusias peserta mengikuti lomba yang diselenggarakan Dekranasda Sumut ini.

“Saya sangat mengapresiasi dan bangga kepada semua peserta, terutama para pemenang yang mau terus berkreasi dan mengembangkan motif dan busana Melayu. Kita tentu ingin ekonomi kreatif terus tumbuh dan menjadi kekuatan ekonomi Sumut,” kata Nawal usai memberi hadiah.

Melalui lomba ini, Nawal juga berharap agar generasi milineal meningkat keinginannya untuk melestarikan budaya yang ada di Sumut. Menurutnya, keberagaman yang ada di Sumut harusnya mampu menjadi pemicu milenial untuk berkreasi dan menciptakan beragam inovasi dalam bidang ekonomi kreatif.

“Milenial harus mampu melestarikan dan mengembangkan warisan tradisi dan budaya, bukan hanya Melayu. Kita memiliki keberagaman yang luar biasa dan itu menjadi modal yang luar biasa untuk berinovasi terutama di bidang ekonomi kreatif. Saya ucapkan selamat kepada pemenang dan terus berkreasi dan yang belum menang terus pacu diri kalian agar menghasilkan karya yang luar biasa,” tambah Nawal.

Juara pertama Desain dan Motif Melayu Irfania mengatakan, karyanya terinspirasi dari daun tembakau Deli dan juga sejarah Melayu. Irfania tertarik dengan Tembakau Deli yang terkena hujan dan menterjemahkan imajinasinya ke karya yang luar biasa dengan judul Rintik Hujan di Kebun Tembakau.

“Idenya itu dari sejarah kehidupan Melayu Deli yang sangat erat dengan tembakau. Jadi idenya itu kebun tembakau zaman dahulu. Yang saya bayangkan itu kebun tembakau diterpa hujan dan hujan itu adalah rahmat dari Allah ke Tanah Deli,” kata Irfania.

Irfania butuh waktu satu minggu untuk proses kreativitas motif Rintik Hujan di Kebun Tembakau dan hasil karyanya tersebut mampu menjadi pemenang pada lomba ini. Dia berharap desainer-desainer bisa memunculkan motif-motif baru.

“Namun, kita harus tetap menjunjung histori kita dan budaya Melayu Deli,” kata Irfania.

Cita Purbani peraih juara kedua Desain Busana Melayu mengatakan desainnya terinspirasi dari roti jala. Menurutnya roti jala memiliki bentuk dan tekstur yang unik.

“Bentuk, warna dan teksturnya itu unik. Saya tertarik dan ketika diaplikasikan ke desain sangat bagus,” katanya.

Sedangkan Fadila, juara ketiga desain Busana Malayu terinspirasi dari keanggunan perempuan-perempuan Melayu dan memberikan sentuhan modifikasi agar sesuai dengan perkembangan zaman. (IP)