DPP Pergerakan Indonesia Sosialisasi Manfaat Vaksin Covid-19 dan Tolak Berita Hoax

JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pergerakan Indonesia (PI) menggelar dialog interaktif, dengan tema “Cegah Hoax, Lindungi Keluarga dengan Vaksin Covid 19”, untuk mensukseskan program vaksinasi Covid-19, di Hotel Polonia Medan, Kamis (18/3/2021).

Dialog tersebut menghadirkan 3 narasumber diantaranya, Dr Beni Satria MH(Kes), Ir Hery Batangari Nasution MPsi, Dr Ir Yusrianda SH MH, untuk mengupas kemanfaatan vaksinasi dan berita hoax yang miring terhadap vaksinasi tersebut.

Dalam kesempatan itu, Ketua DPP PI, Ade Sandrawati Purba SH MH mengatakan program kerja vaksinasi Covid-19 adalah upaya pemerintah agar Covid-19 cepat berlalu yang selanjutnya ekonomi kita akan meningkat. “Ini dilakukan bukan haya di negara kita saja, namun di seluruh dunia,” ujar Ade.

Ade berharap masyarakat mendukung program pemerintah untuk mengatasi agar pandemi Covid-19 agar cepat berakhir.

“Mari kita sukseskan program pemerintah dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19, yakinlah pemerintah pasti memberikan yang terbaik pada warga dan rakyatnya,” kata wanita yang akrab disapa Ade Sandra.
Selain Ade, juga menyayangkan, program vaksniasi pemerintah, diwarnai dengan banyaknya berita-berita hoax yang beredar di masyarakat terkait vaksinasi. “Diharapkan para peserta Dialog Interaktif ini, nantinya bisa menjadi sumber informasi yang benar bagi masyarakat terhadap manfaat dari vaksinasi,” harap Ade.

Dia juga menjelaskan, berilah penjelasan kepada masyarakat bahwa vaksinasi itu tidak merugikan bagi kita dan keluarga, namun sebaliknya vaksinasi akan sangat bermanfaat bagi diri dan keluarga bahkan bermanfaat bagi orang lain yag belum di vaksin.

Sedangkan dalam paparan ilmiahnya, Dr Beni Satria MH(Kes) mengatakan, bahwa Virus Covid -19 itu menular dan sangat berbahaya. “Virus tersebut bisa bermutasi dan bertahan selama 8 jam, diudara maupun menempal di benda,” sebutnya memulai paparan ilmiah.

Dia menjelaskan, sesuai regulasi di Indonesia virus yang menularkan, pemerintah memiki kewajiban untuk melakukan penanganan penyakit menular untuk melindungi masyarakat.

Dan apabila ada upaya masyarakat untuk menghalangi program vaksinasi tersebut juga diatur sanksi. “Terhadap informasi hoax vaksinasi Covid 19 yang beredar di mediasosial maupun masyarakat itu diatur sanksinya,” ungkapnya.

Dia juga menegaskan, terhadap penanganan virus atau penyakit menular, pemerintah sebelumnya juga telah melakukan vaksinasi dan berhasil. “Seperti halnya, vaksinasi cacar, vaksinasi polio dan ada sekira 6 vaksinasi lainnya, sebelum ini, dan itu semua berhasil,” ulasnya.

Artinya, tak ada alasan untuk takut di vaksin Covid-19 mengingat sebelumnya juga pemerintah telah melakukan vaksinasi dan berhasil. “Jangan takut marilah kita sukseskan vaksinasi Covid 19 ini, Pemerintah pasti memberikan yang terbaik bagi warganya,” tegas Beny.

Sementara itu, Yusrianda, dalam paparan orasi ilmiahnya juga menegaskan, bahwa Vaksinasi Covid 19 tersebut aman bagi masyarakat. “Saya sudah divaksin dan hingga kini aman, padahal saya punya riwayat hipertensi,” ulasnya.

Menambahi narasumber sebelumnya, Yusrianda juga mengimbau agar masyarakat tak takut di vaksinasi. “Vaksin Covid-19 aman, jangan takut pemerintah dipastikan memberikan yang terbaik,” ungkapnya.

Hery Batangari sebagai narasumber yang juga ketua Laznas (Lembaga Amal Zakat Nasional, menyinggung soal fakta atau mitos yang berkembang terkait halal haramnya vaksinasi.

Dia merinci bahwa vaksin Covid-19 halal, “ Pada 8 Januari 2021, Majelis Ulama Indonesia sudah menyatakan vaksin Covid-19 halal. “Dan sudah diuji klinis BPOM,” ungkapnya.

Dia juga menjelaskan terkait beredarnya hoax terhadap kandungan alumunium pada Vaksin Covid 19 yang bisa merusak otak, adalah tidak benar. “Memang mengandung garam alumunium, namun garam alumunium tersebut tak merusak otak,” ujarnya .(red/jai)