Diduga Pengangkatan dan Pemberhentian Kepling di Medan Area “Sarat” Permainan

MEDAN – Anggota DPRD Medan Fraksi Partai Gerindra Dedy Aksyari Nasution, menyoroti proses pemberhentian dan pengangkatan Kepala Lingkungan (Kepling) di Kecamatan Medan Area yang sudah memasuki masa purna tugas. Pasalnya ada laporan masyarakat yang mengatakan pengangkatan kepling di kecamatan diduga sarat kepentingan oknum tertentu.

“Banyak kepling-kepling yang masih kompeten dan disukai masyarakat diganti tanpa ada kesalahan apapun. Jadi wajar kita menduga ada indikasi pergantian kepling ini sarat dengan persyaratan berbau uang,” ujar Dedy Aksyari Nasution.

Anggota Komisi IV DPRD Medan ini mengaku heran dengan situasi yang terjadi saat ini Kecamatan Medan Area.

Padahal, kata Dedy, Wali Kota Medan Bobby Nasution telah mewarning seluruh jajarannya untuk tidak bermain-main dalam menjalankan amanah. Apalagi mengutip sejumlah uang dari masyarakat demi keuntungan pribadi.

“Ada apa ini? Kita minta supaya Wali Kota Medan ataupun Wakil Wali Kota Medan mengevaluasi Camat dan Sekcam Medan Area. Hal seperti ini tak boleh dibiarkan. Bagaimana Medan ini mau berkah kalau masih saja ada oknum-oknum yang mencoba menarik keuntungan pribadi,” ketusnya.

Dedy menambahkan, Perda tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepling sudah sangat baik dan isinya disesuaikan dengan situasi Kota Medan sekarang ini.

“Lantas, jika ada kepling diberhentikan tanpa sebab yang fatal, nilai assesmentnya ini juga dipertanyakan anggaran untuk assesment itu darimana. Itu secara tegas oknum yang memberhentikannya itu melanggar hukum,” tegas.

Lebih lanjut Dedy mengatakan, Kepling bisa saja diberhentikan karena melanggar hukum seperti terlibat kejahatan atau narkoba, bisa dilakukan seperti itu.

“Tapi jangan diberhentikan karena ada unsur suka atau tidak suka. Kan kita jadi curiga sama pejabat-pejabat di kelurahan atau kecamatan. Ada apa dibalik itu? Padahal kita tahu masyarakat masih butuh kepling yang kooperatif. Gak perlu lah dijelaskan kepling mana yang diberhentikan tanpa sebab itu. Yang jelas ini gak boleh dibiarkan. Wali Kota harus tegas,” pungkasnya.(Jai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *