Diduga Keracunan Gas PT SMGP, Puluhan Warga Dilarikan ke Rumah Sakit

JELAJAHNEWS.ID – 41 warga Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara diduga menghirup gas beracun PT. SMGP, Selasa (27/9/2022) sekitar pukul 18.00 WIB.

Para warga dilarikan ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina. Hingga pukul 20.10 WIB suasana kepanikan pun masih tampak di UGD RSUD Panyabungan tersebut.

Menurut keterangan seorang warga mengatakan bahwa sebelumnya pihak perusahaan telah mengeluarkan bunyi himbauan ke masyarakat akan ada kegiatan di walpet T12.

Dari bunyi himbauan itu kegiatan dilaksanakan pukul 13.00 WIB siang, namun kegiatan itu diduga gagal sehingga dilanjutkan pada pukul 17.00 WIB sore.

“Tak berselang lama dari jam 5 sore, bau busuk pun mulai kami rasakan dan beberapa warga pun mulai mengalami pusing dan mual,” kata warga.

Sementara, saat ini korban telah diungsikan ke daerah yang lebih aman dan lebih tinggi supaya terhindar dari sengatan uap gas beracun. Selain ke rumah sakit sebagian dibawa ke Puskesmas Sibanggor guna mendapat perawatan intensif.

Bupati Mandailing Natal Jafar Sukhairi Nasution.

Bupati Madina, Jafar Sukhairi Nasution didampingi Ketua DPRD dan Wakil Bupati, Atika Azmi Utammi Nasution usai menjenguk korban mengatakan sangat prihatin atas kejadian telah berulang-ulang.

“Diperkirakan ada paparan H2S atau CO, namun hingga saat ini belum dapat dipastikan apa penyebabnya yang terjadi diseputar Wellpad,” kata Bupati.

Bupati mengungkapkan dari awal kejadian yang berulang terjadi di PT SMGP, Pemkab Mandailing Natal telah meminta kepada Pemerintah Pusat untuk mengkaji ulang kegiatan PT SMGP yang sering mengakibatkan masyarakat menjadi korban.

“Kemarin seluruh steakholder melakukan rapat koordinasi mencari solusi penanganan korban di Desa Sibanggor Julu. Sebenarnya pemerintah daerah sudah memberikan rekomendasi untuk kegiatan PT SMGP dihentikan dan dikaji ulang. Karena saat ini keberadaanya tidak lagi memberikan kenyamanan kepada masyarakat,” tegasnya.

Ketika dipertanyakan apakah pihak PT SMGP telah ada menghubungi pemerintah daerah untuk memberikan penjelasan mengenai yang terjadi, Bupati mengatakan hingga saat rombongan berkunjung ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina belum ada satupun pihak PT SMGP menghubungi pihaknya untuk memberikan keterangan atas peristiwa tersebut. (JN/r)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *