Di Masa Pandemi, Anak Butuh Perhatian Lebih

MEDAN Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini berbeda dengan perayaan tahun sebelumnya. Sebagai dampak dari pandemi Covid-19, HAN 2020 diperingati dengan berbagai rangkaian acara daring.

Puncaknya digelar melalui konferensi video serentak di seluruh Indonesia. Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu), R. Sabrina didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumut, Nurlela ikut berpartisipasi dari Ruang Sumut Smart Province, Kantor Gubernur Sumut.

Turut hadir perwakilan organisasi dan komunitas anak, serta Gabriel Verry Holsen Siringoringo pelajar perwakilan Sumut yang lolos dalam audisi Medley Kementerian PPPA. Usai mengikuti rangkaian acara, Sabrina menyampaikan beberapa harapan terkait kondisi anak khususnya di masa pandemi. Antara lain, para orang tua diharapkan senantiasa mencurahkan perhatian lebih kepada anak di masa pandemi saat ini. Apalagi, sekarang mereka diharuskan untuk banyak tinggal di dalam rumah.

“Kita sepakat kondisi ini memang berat untuk kita semua. Ada yang harus bekerja dari rumah, ditambah lagi harus membantu anak belajar dari rumah karena sekolah belum dibuka. Butuh kesabaran, namun ini tidak menjadi alasan untuk siapapun memperlakukan anak dengan tidak layak,” tegas Sabrina.

Sesuai tema HAN 2020 yakni ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’ dan tagline ‘Anak Indonesia Gembira di Rumah’, Sabrina berharap hal ini bisa diwujudkan khususnya di Sumut. Selain itu, Sabrina juga berharap agar semua pihak turut serta dalam membantu menurunkan angka kekerasan terhadap anak di Sumut.

“Kemarin kita mendapat kabar bahagia, memperoleh penghargaan Anugerah KPAI 2020 dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) karena dinilai komitmen dan berhasil dalam upaya perlindungan anak dari tindak kekerasan sepanjang tahun 2019-2020. Jangan puas, masih banyak PR di depan,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri PPPA RI Bintang Puspayoga menyebut acara HAN 2020 yang dikemas secara daring agar tidak mengurangi makna dan menyurutkan komitmen dalam memperingati HAN. Pandemi saat ini, lanjut Bintang, membawa persoalan tersendiri bagi dunia anak. Diantaranya persoalan pengasuhan bagi anak yang orang tuanya terinfeksi Covid-19, berkurangnya ruang dan aktivitas bermain dan belajar anak, hingga terdampak ekonomi.

“Untuk itu, Kemen PPPA RI melakukan pemberian bantuan pemenuhan kebutuhan spesifik kepada anak yang difokuskan pada mereka dari keluarga sangat miskin dan prasejahtera dari zona merah, termasuk anak-anak termarginal, berkebutuhan khusus dan terdampak Covid-19. Pada 11 Juli 2020 telah kita bagikan di Jabodetabek dan provinsi lain di Indonesia melalui Dinas PPPA,” jelas Bintang.

Tidak hanya Kementerian PPPA, Kemensos RI juga telah memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan spesifik anak sebanyak 16.923 paket, serta Kemenkumham RI yang telah memberikan bantuan spesifik kepada 33 lembaga pembinaan khusus anak di seluruh Indonesia.

Adapun rangkaian acara peringatan HAN 2020 di antaranya webinar, talkshow, ragam kompetisi dan ucapan HAN dari para tokoh-tokoh penting di Indonesia termasuk Presiden RI Jokowi dan Iriana Jokowi. Selain mengucapkan selamat, keduanya mengingatkan agar anak-anak melakukan protokol kesehatan Covid-19, yakni rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker. (IP)