Bupati Karo Apresiasi Jembatan Merah Putih Oleh TMMD Ke-107

KARO – Pemerintah Kabupaten Karo melalui anggaran APBD tahun 2019 yang ada di dinas PUPR, kini telah rampung pembangunan jembatan di desa Kacaribu yang memiliki arti dan historis sepanjang sejarah di Bumi Turang Simalem.

Pasalnya, pekerjaan Kodim 0205 /TK dibawah Komando Letkol Inf Taufik Rizal Batubara berhasil menyelesaikan program TMMD Reguler ke -107 tahun 2020 tersebut disaat seluruh dunia diguncang penyebaran wabah pandemi Covid-19.

Tentu, ini menjadi catatan sejarah bagi kabupaten Karo dan TNI khususnya, sebuah jembatan yang dibangun dalam kondisi pandemi Covid-19 masih mengikuti protokol kesehatan demi keselamatan dan kesehatan bagi prajurit TNI dan elemen masyarakat lainnya dalam bekerja mencapai sasaran fisik yang telah ditargetkan.

“Nama Jembatan sudah tertulis di Prasasti ” Merah Putih” telah dipasangkan/disematkan dipinggir dinding tembok jembatan,”kata Bupati Karo Terkelin Brahmana, Jumat (24/4/2020) pagi disela sela meninjau kesiapan command center dalam melaksanakan akses informasi.

Terkelin menambahkan, setiap nama ditabalkan maupun diberikan pasti memiliki makna dan arti, sedangkan “Merah Putih” identik dengan suatu perjuangan dengan keberanian.

“Hal ini patut diapreisasi dan kita bangga atas kinerja Dandim 0205 /TK Letkol Inf Taufik Rizal Batubara beserta jajarannya, nama jembatan “Merah Putih ” yang ada diseluruh kab. Karo, inilah pertama kali ada,”ujar Bupati.

Disamping itu, Dandim telah menunjukkan semangat yang gigih, dedikasi, loyalitas dan kemampuan teritorial-nya dapat dirasakan masyarakat Karo, dengan terciptanya sebagai jalan penghubung antar propinsi, Kabupaten, antar kota, antar desa dan lebih khusus antar kelurahan.

“Kembali ke filosofis “Merah Putih” menurut hemat saya, bermakna Merah berarti keberanian, sedangkan putih berarti kesucian. Selain itu, warna merah pun dikatakan melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia,”katanya.

Lantas Terkelin berpendapat identik dengan prajurit, didalam tubuh dan jiwa seseorang prajurit, dalam menghadapi tugas, sekalipun penuh tantangan dan ancaman, tapi perjuangan terus dikobarkan dan tekad keberanian yang tulus dan suci yang dimiliki, menjadi landasan yang kuat untuk meraih keinginan, bagi kepentingan rakyat, sesuai jati diri TNI.

“Jati diri TNI, Tentara Rakyat, tentara Pejuang, tentara Nasional dan tentara profesional, ini simbol yang melekat dan tidak terpisahkan dari kehidupan nafas seorang prajurit,” katanya.

Sementara ditempat terpisah, Dandim 0205 /TK, Letkol Inf Taufik Rizal Batubara membenarkan jembatan “Merah Putih” yang baru selesai dibangun oleh jajarannya merupakan bagian dari program TMMD Reguler Ke-107 yang berlokasi di desa Kacaribu kec. Kabanjahe.

Taufik mengaku, sependapat dengan apa yang telah disampaikan bupati karo Terkelin Brahmana, bahwa jembatan “Merah Putih” identik dengan suatu perjuangan yang luar biasa.
“Pemberian nama jembatan ini, memiliki arti, makna, kisah, dan ini menjadi mengukir catatan sejarah di pemda Karo antara TNI dan masyarakat Karo,”kata Dandim.

Selain itu, menjadi kenangan akan sepanjang masa, keberadaan jembatan merah putih, dapat dirasakan setiap orang melalui akan tahu bahwa di kab. Karo ada namanya jembatan “Merah Putih”.(Jai)