Awal Kuartal IV 2020 Transaksi Pembayaran Alami Pergeseran

JELAJAHNEWS.ID, JAKARTA – Pada awal kuartal IV dari kuartal III 2020, Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi pergeseran transaksi pembayaran di tengah masyarakat Indonesia saat ini.

Dimana pergeseran tersebut ialah perubahan sistem pembayaran dari nontunai ke tunai. Kendati bergeser, namun transaksi di masing-masing jenis pembayaran tetap tumbuh. Gubernur BI, Perry Warjiyo menduga kondisi ini karena pengaruh dari perbaikan ekonomi. Hal ini sejalan dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi yang diprediksi lebih baik pada kuartal IV dari kuartal III yang mencapai minus 3,29%.

“Transaksi sistem pembayaran baik tunai maupun nontunai menunjukkan peningkatan sejalan dengan perbaikan ekonomi,” ungkap Perry saat konferensi pers virtul Rapat Dewan Gubernur periode November 2020, baru-baru ini.

Pergeseran transaksi pembayaran, jelasnya, terlihat dari realisasi pertumbuhan uang kartal alias uang tunai di masyarakat yang mulai meningkat dari 7,2% pada September menjadi 14,61% pada Oktober 2020. Dimana secara nominal naik dari Rp.762,1 triliun menjadi Rp.806,8 triliun.

Begitu juga halnya dengan transaksi pembayaran menggunakan ATM, kartu debit, dan kartu kredit dari semula terkontraksi 5,58% pada September, kini hanya tinggal minus 3,97% pada Oktober. Sementara pertumbuhan nilai transaksi uang elektronik mulai melambat dari 33,8% menjadi 14,8% secara tahunan.

Hal yang sama terjadi pada transaksi pembayaran digital banking dari 52,69% menjadi 10,5%. Kendati demikian, Perry melihat prospek transaksi pembayaran digital sejatinya masih bisa tumbuh, meski ekonomi membaik dan aktivitas masyarakat mulai meningkat. Khususnya pada kuartal IV 2020.

“Apalagi secara musiman, di akhir tahun ini, insyaallah akan meningkat dan juga mendorong aktivitas transaksi digital,” ucapnya.

Disisi lain, Perry pun melihat pandemi mulai membentuk preferensi masyarakat terhadap transaksi pembayaran digital. Pasalnya, beberapa waktu lalu masyarakat harus berdiam di rumah dan memanfaatkan pembayaran melalui internet dan aplikasi.

“Preferensi masyarakat, transaksi ekonomi dan keuangan digital meningkat dan akseptasi masyarakat ke ekonomi digital juga semakin baik,” tandasnya. (cni)