Anggota DPRD Medan: Dampak Pembangunan, Lahan Pertanian Semakin Sempit

JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Semakin menyempitnya lahan pertanian di kota Medan dampak dari perkembangan pembangunan jaman, menjadi perhatian anggota DPRD Kota Medan, Antonius Devolis Tumanggor, S Sos.

Antonius melihat, untuk menghindari agar kota Medan tidak terjadi krisis lahan untuk pertanian, maka dapat dengan memanfaatkan lahan kosong disekitaran tempat tinggal.

“Sempitnya lahan untuk pertanian seperti budidaya tanaman, maka perlu di pikirkan untuk memanfaat lahan-lahan kosong yang selama ini tidak dimanfaatkan. Lahan-lahan tersebut bisa saja pekarangan depan dan belakang rumah yang masih kosong. Bentuk tanaman nya adalah Holtikultura yang tidak membutuhkan lahan yang luas,” kata politisi dari Partai NasDem Kota Medan ini, Kamis (27/08/2020).

Untuk mendukung ketahanan pangan Nasional yang merupakan salah satu komoditi pertanian adalah tanaman Holtikultura yang dapat membantu dan mendukung perekonomian kelompok masyarakat di kota Medan.

“Untuk itu perlu kiranya Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Pertanian dan Perikanan mendukung dan memfasilitasi program pengembangan tanaman Holtikultura secara intensif,”terangnya.

Lanjutnya lagi, adapun pengembangan budidaya tanaman Holtikultura antara lain, bawang merah, cabai, dan sayuran yang dilaksanakan di lahan hamparan terbuka dan di lahan-lahan yang sempit dengan menggunakan sistim vertikultur dan polybag.

“Jika ini terlaksana, maka, dapat meningkatkan produksi dan pendapatan masyarakat, juga mendukung program ketahanan pangan Nasional,”terang wakil rakyat asal Dapil 1 Kota Medan ini.

Menurut anggota dewan yang duduk di Komisi IV DPRD Kota Medan ini,  target nya akan dilaksanakan di 21 kecamatan yang ada di Kota Medan. Dan akan direncanakan dapat terlaksana pada Tahun 2021 mendatang.

”Untuk itu, nantinya, pada reses saya yang ke 3, yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2020 di Jalan Matahari Raya kelurahan Helvetia Tengah, akan menjadi topik pembahasan khusus dan akan mengundang langsung narasumber yakni, Kadis Pertanian dan Perikanan Kota Medan, Kadis PU Kota Medan, Kadis Sosial Kota Medan, serta Camat Medan Helvetia  dan Lurah,”sebutnya.

Sementara, ketua tim Sopo Restorasi ATR, Pak Nelson Nababan menambahkan, kondisi ini sangat dibutuhkan apalagi dimasa pandemi COVID-19 ini, sebagian besar warga banyak tinggal dirumah, sehingga untuk menghilangkan kejenuhan, bisa melakukan aktivitas bercocok tanam seperti Holtikultura dan Hidroponik.(red/Is)